jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengajak seluruh pihak terkait bersinergi untuk memberantas penangkapan ikan illegal.
Dikatakan, dengan kerja sama yang baik, maka akan semakin memperkuat pengawasan terhadap lautan Nusantara.
BACA JUGA: Edhy Prabowo: Saya Datang kok Pada Diam Semua, Ditolak atau Bagaimana?
Menteri dari Partai Gerindra itu meragukan kemampuan kapal yang dimiliki Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).
"PSDKP kita punya 38 kapal. Tapi apakah 38 kapal kita itu punya kekuatan untuk mengejar? Jangan-jangan, kekuatan kapal kita hanya 20 knot, ternyata musuh lebih dari itu. Ini juga tidak bisa dilakukan sendiri. Harus sinergi dengan semua pihak terkait," kata Edhy Prabowo dalam keterangan tertulis, Selasa (29/10).
BACA JUGA: Sempat Salah Sebut Periode Jabatan Bu Susi, Edhy Prabowo: Kan Saya Menterinya
Menurut Edhy, kebijakan pemberantasan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing yang telah diterapkan KKP sudah baik.
Namun, menurut dia, KKP memiliki pekerjaan rumah (PR) yakni memastikan wilayah perairan Indonesia selalu bebas dari kapal asing dengan memperkuat pengawasan internal.
BACA JUGA: Edhy Prabowo:Â Bagi Saya, Bu Susi Tetap Menteri KKP, tapi Sayalah Pengganti Ibu
Sebelumnya, Edhy menyatakan bakal terus melanjutkan kebijakan penenggelaman kapal penangkapan ikan ilegal tetapi juga menyebutkan bahwa pihaknya juga tidak gegabah.
"Mengenai masalah penenggelaman kapal, saya tidak akan gegabah karena saya akan tanya ke ahli-ahlinya," kata Edhy Prabowo dalam acara sertijab dan pisah sambut Menteri Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Edhy mengatakan, selama bertahun-tahun menjadi Ketua Komisi IV DPR RI, dirinya memantau bahwa kebijakan yang ada selama ini ada kelebihan dan kekurangan. Namun diakui, jauh lebih banyak kelebihannya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo