jpnn.com, TANGGAMUS - Seorang pria bernama Edi Haryanto alias Kuplek, 32, tewas dan putrinya Deva Natasha, 9, luka-luka setelah tertimpa pohon tumbang di Dusun Penanggungan, Pekon Penanggungan, Kecamatan Gunungalip, Kabupaten Tanggamus, Rabu (23/10) siang.
Warga Dusun Karangsari Rt/Rw 001/004 Pekon Way Halom Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus meninggal dunia di TKP. Sementara putrinya, masih dalam perawatan media di RS Mitra Husada Pringsewu.
BACA JUGA: Kampanye Calon Ketum, Waketum, dan Exco PSSI Harus Dilaporkan ke KP dan KBP
Kapolsek Talang Padang Polres Tanggamus Iptu Khairul Yassin Ariga, S.Kom mengatakan, sebelum musibah itu terjadi, korban Edi Haryanto menjemput putrinya di SDN Penanggungan menggunakan sepeda motor Yamaha Vega-R.
Kemudian, Ketika melintasi TKP di pertengahan perkebunan tiba-tiba sebuah batang pohon jenis Dadap yang sudah lapuk berdiameter sekitar 100 cm roboh ke arah korban, pohon tersebut pada saat roboh mengenai bagian depan sepeda motor korban dan juga mengenai bagian kepala.
BACA JUGA: Sertijab Menko Polhukam, Wiranto Serahkan Buku Memorandum pada Mahfud MD
“Korban tidak dapat menghindar sehingga menimpa bagian kepala korban,” kata Iptu Khairul Yassin dalam keterangannya.
Menurut Iptu Khairul, peristiwa diperkirakan terjadi pada pukul 13.30 Wib dan korban pertama kali ditemukan saksi bernama Malong warga Dusun Gistang Pekon Way Halom Kecamatan Gunung Alip yang juga melintasi jalan tersebut.
BACA JUGA: Ketika Wiranto Cerita Tentang Penusukannya di Sertijab Menko Polhukam
“Saksi Malong kemudian memberitahukan kepada warga setempat Muhadi dan Ahmad Ali selanjutnya diteruskan ke Polsek Talang Padang,” ujarnya.
Lanjutnya, akibat tertimpa pohon itu korban mengalami luka parah pada kepala bagian belakang, patah lengan tangan sebelah kiri dan luka lecet pada kaki sebelah kiri.
“Korban mengalami luka parah pada bagian kepala sehingga korban meninggal dunia ditempat kejadian. Dan putrinya juga mengalami luka sehingga dievakuasi ke RS Mitra Husada,” ujarnya
Ditambahkan Kapolsek, atas peristiwa tersebut selain mendatangi TKP, juga berkoordinasi dengan pihak kesehatan dan keluarga korban.
“Dari pihak keluarga dengan penuh kesadaran menyadari bahwa itu ada musibah sehingga mereka menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Dan akan segera melakukan proses pemakaman,” tukasnya.
Terpisah, Lina selaku kakak perempuan korban mengaku mendapatkan informasi bahwa adiknya mengalami musibah saat ia bekerja di Bordir Sukabanjar mendapatkan telfon dari saudaranya.
“Namun pada kenyataanya, setelah saya pulang hanya bertemu dengan jenazah adik saya, sebab ia telah meninggal dunia pascatertimpa pohon itu,” kata Lina dengan nada sedih yang begitu dalam saat berada di rumah duka.
Bahkan Lina meneteskan air mata ketika ditanyakan kondisi anak korban atau sekaligus keponakannya. Namun, dia juga belum mengetahui pasti sebab dia masih mengurus pemakaman adiknya.
BACA JUGA: Menteri yang Bertahan dan Bergeser di Kabinet Jokowi
“Saya belum tau kondisi Deva, sebab belum ke Rumah Sakit,” tandasnya.(dhe)
Redaktur & Reporter : Budi