jpnn.com, JAKARTA - Selebritas Kimberly Ryder kembali menyampaikan kekesalan terhadap suaminya, Edward Akbar.
Dia menyindir Edward Akbar seperti mak-mak di media sosial gara-gara membuat konten rindu kepada anak-anaknya.
BACA JUGA: Kimberly Ryder Sindir Edward Akbar Seperti Mak-mak
Dalam konten tersebut, Edward Akbar mengaku merasa dipisahkan dari buah hati.
"Pak, daripada di medsos seperti mak-mak, kenapa enggak pernah telepon saya langsung?" ungkap Kimberly melalui akun miliknya di Instagram, Kamis (7/11).
BACA JUGA: Proses Cerai dari Kimberly Ryder, Edward Akbar Curhat Rindu Anak
Perempuan berusia 31 tahun itu kesal dengan sikap Edward Akbar yang tidak menghubunginya, namun malah curhat di media sosial.
Kimberly Ryder memastikan bahwa dirinya tidak pernah menghalangi atau melarang Edward Akbar bertemu anak.
BACA JUGA: Edward Akbar Bantah Lakukan Penyekapan Terhadap Kimberly Ryder
"Masalahnya kepercayaan saya sudah hilang, karena dari awal pisah, bapak tidak menunjukkan itikad baik. Tetapi kalau mau ketemuan, ayo. Kalau mau teleponan, saya kasih HP ke anak-anak kok, masa enggak," tegas pemain film Bangsal Isolasi itu.
Menurut Kimberly Ryder, Edward Akbar tidak memperlihatkan iktikad baik selama proses perceraian.
Dia menilai pria berusia 39 tahun itu yang justru menutup pintu komunikasi.
"Apa setelah saya diblokir terus dihapus nomornya? Sini saya DM-in nomor saya. Tetapi DM saya saja enggak pernah dibuka. Jadi bingung," ucap Kimberly Ryder.
Diketahui, Kimberly Ryder dan Edward Akbar tengah bermasalah dan berada di ambang perceraian.
Proses perceraian pasangan selebritas itu masih bergulir di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Selain menggugat cerai, Kimberly Ryder juga melaporkan Edward Akbar ke polisi terkait kasus dugaan penggelapan mobil.
Di sisi lain, Edward Akbar melaporkan Kimberly Ryder ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Dia menuduh Kimberly Ryder pernah melakukan kekerasan terhadap anak.
Akan tetapi, Kimberly Ryder membantah tuduhan dari Edward Akbar tersebut.
(ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi