jpnn.com - JAKARTA - Salah satu calon Ketum PSSI, Edy Rumpoko, menegaskan keinginannya untuk membangun industri dan pembinaan sepak bola Indonesia.
Dalam debat Calon Ketum PSSI di Senayan City, pada Selasa (4/10) sore, Edy menyindir pembinaan yang belum menyeluruh. Dia mencontohkan dengan Papua yang sarat talenta, tapi tak tergarap maksimal.
BACA JUGA: PSSI Tegaskan Tidak Ada Plan B untuk Venue
"Saya melihat selama ini sepak bola mercusuarnya di ibu kota provinsi. PSSI membangun bisnis sepak bola dari klub-klub yang besar, tapi tidak melihat pembinaan itu," katanya.
Karena itu, Edy berjanji andai dirinya nanti terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2016-2020, program besar yang ingin digulirkan terlebih dulu olehnya adalah kompetisi pembinaan usia dini dan muda.
BACA JUGA: MU Keberatan Sang Gelandang Mahal Dipanggil Timnas
"Di daerah banyak yang tidak bergerak. Ini yang harus dimaksimalkan, agar pembinaan berjalan," tuturnya.
Dengan pembinaan yang simultan dan kompetisi usia muda yang besar, dia yakin akan banyak potensi sepak bola Indonesia muncul. Edy selama ini melihat, hal itu belum dilakukan secara total oleh PSSI.
BACA JUGA: Bintang Barcelona Hanya Bisa Menyesal
Kongres PSSI sendiri akan digelar pada 17 Oktober mendatang di Makassar. Total ada sembilan calon Ketum PSSI, namun dalam debat pada Selasa sore, hanya enam calon Ketum PSSI yang datang. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Caketum PSSI: Pembinaan Usia Dini Bakal Jadi Perhatian Si Kurus
Redaktur : Tim Redaksi