jpnn.com - Teh hijau amat terkenal di dunia dan dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Katanya, menurunkan berat badan adalah salah satu khasiat dari teh yang berasal dari Tiongkok.
Benarkah anggapan tersebut?
BACA JUGA: Benarkah Tequila Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan?
Obesitas menjadi masalah kesehatan serius di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa secara global, prevalensi obesitas hampir dua kali lipat sejak 1980. Banyak faktor yang terlibat dalam meningkatnya berat badan seseorang. Salah satunya sering dikarenakan oleh gaya hidup atau diet sehari-hari yang tidak seimbang.
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko masalah lain, seperti diabetes dan kondisi metabolisme lainnya. Oleh karena itu, penting juga untuk menemukan cara meminimalkan dampaknya.
BACA JUGA: 5 Langkah Sehat untuk Turunkan Berat Badan dengan Cepat
Obesitas dan teh hijau
Baru-baru ini, sekelompok peneliti dari Ohio State University di Columbus, Amerika Serikat, mencoba menyelidiki bagaimana senyawa teh hijau bisa berinteraksi dengan bakteri usus dan memengaruhi obesitas serta kondisi terkait obesitas. Temuan mereka ini telah diterbitkan di Journal of Nutritional Biokimia.
BACA JUGA: 6 Sumber Protein yang Bisa Turunkan Berat Badan
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu melawan obesitas dan peradangan. Namun, banyak hasil lainnya justru kontradiktif. Profesor Richard Bruno, penulis utama studi baru ini, mulai mencari jawaban yang lebih tegas.
Untuk menyelidikinya, Prof. Bruno dan rekan-rekannya mencoba mempelajari tikus jantan. Selama 8 minggu, mereka memberi makan diet standar pada tikus di kelompok pertama, dan kelompok sisanya makan diet tinggi lemak. Para peneliti mencampur ekstrak teh hijau pada masing-masing kelompok tikus percobaan itu.
Setelah 8 minggu, para ilmuwan mengukur sejumlah faktor, termasuk permeabilitas (kemampuan yang dimiliki oleh suatu zat untuk meloloskan sejumlah partikel yang menembus atau melaluinya) usus, atau biasa disebut "usus bocor". Para ahli kemudian melihat keterlibatan usus bocor pada peradangan dan kondisi kesehatan terkait lainnya.
Mereka juga mengukur peradangan di dalam usus dan jaringan lemak, komposisi mikrobioma, atau spesies bakteri yang ada di usus.
Seperti yang diperkirakan, ekstrak teh hijau tampaknya memiliki efek yang menguntungkan.
Secara khusus, tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak yang dicampur dengan senyawa teh hijau mengalami penurunan berat sekitar 20 persen daripada tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak tanpa dicampur ekstrak teh hijau. Juga, mereka memiliki tingkat resistansi insulin yang lebih rendah.
"Studi ini memberikan bukti bahwa teh hijau mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik, dan itu mengarah pada serangkaian manfaat yang secara signifikan menurunkan risiko obesitas," jelas Prof. Bruno.
Sementara itu, dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter menyebut bahwa polifenol dalam teh hijau (epigallotechin gallate/EGCG) dapat membantu menurunkan berat badan.
“Polifenol ini merupakan antioksidan yang berperan sebagai antiperadangan. Jadi dapat menghambat akumulasi lemak di dalam tubuh dengan menekan proses pembentukan lemak di dalam tubuh,” jelasnya.
Meskipun studi soal manfaat teh hijau terkait penurunan berat badan masih dibutuhkan, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Bruno dan rekan-rekan tetap menggembirakan.
Selain itu, ada pula kandungan polifenol yang bermanfaat, jadi tidak ada salahnya Anda rutin mengonsumsi teh hijau. Bahkan menurut dr. Dyah, mengonsumsi ekstrak teh hijau sebelum berolahraga dapat membantu pembakaran lemak sebanyak 17 persen.(RS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahui 3 Fakta tentang Perasan Jeruk Nipis
Redaktur & Reporter : Yessy