jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon mengaku tidak setuju apabila Gerindra diajak bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Effendi menyarankan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf dan partai politik pendukungnya tidak memanjakan Gerindra dengan menyerap aspirasi dan mengakomodasi kepentingan partai besutan Prabowo Subianto itu demi slogan rekonsiliasi.
BACA JUGA: Penilaian Effendi PDIP soal Airlangga Vs Bamsoet di Bursa Calon Ketum Golkar
"Saya kira cukup kan kami bukan musuh, bukan perang hanya kontestasi lima tahunan semata, jadi tak perlu dimanjakan juga," kata Effendi dalam diskusi bertajuk Ngebut Munas Parpol, Jelang Kabinet Baru di kawasan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
BACA JUGA: Polisi Sita Senpira dan Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI
BACA JUGA: Jelang Pelantikan Jokowi - Maruf, Effendi Simbolon Singgung Gejolak Parpol
Menurut Effendi, dengan diterimanya Gerindra ke dalam koalisi Jokowi, maka hal itu akan merusak model demokrasi Indonesia.
Mengingat, hal itu hanya akan ditafsirkan oleh rakyat, proses perpolitikan hanyalah pembagian kekuasaan semata.
BACA JUGA: Effendi Simbolon: Tanpa Bu Mega, Tidak Ada PDIP
Effendi menganggap manuver politik yang membuka oposisi bergabung dalam pemerintahan membuat masyarakat justru akan semakin bertambah apatis atau tidak peduli dengan dinamika perpolitikan yang berkembang didalam negeri.
"Saya kira parpol konsisten lah ketika dia berada berseberangan berarti berbeda visi. Kan air dan minyak tak bisa bersatu tak mungkin. Tapi semua harus patuh pada negara," ujar Effendi.
BACA JUGA: Lawan Tim Bertabur Bintang, Gelandang Arema FC: Kami tidak Takut
Effendi menyarankan Jokowi lima tahun kedepan semakin fokus memperjuangkan platform Nawacita II. "Jadi ini yang saya kira konsisten saja lah, pastilah sepanjang niat baik tak usah diakomodasi sampai seluruh kebutuhannya. Akhirnya kami tak pernah konsisten," ucap Effendi.
Oleh karenanya, Effendi menyarankan, Gerindra sebaiknya tetap menjadi oposisi dalam lima tahun ke depannya. Apalagi, sistem demokrasi membutuhkan pihak oposisi yang berperan sebagai penyeimbang. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Gerindra Bergabung, Bukan tak Mungkin Pak Prabowo Akan Mengambil Posisi Cukup Strategis
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga