jpnn.com, JAKARTA - Startup eFishery mengumumkan pendanaan seri C senilai USD 90 Juta atau setara Rp 1,29 triliun.
Jumlah tersebut merupakan pendanaan terbesar di dunia yang diperoleh perusahaan rintisan di bidang teknologi akuakultur.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Bisa Begituan di Ranjang 8 Kali Dalam Semalam
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, dengan partisipasi dari investor lainnya yaitu the Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.
Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan platform dan layanan serta memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya koperasi digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang.
BACA JUGA: Ustaz Yusuf Mansur: Saya Sudah Bilang Enggak Benar, Lebih Baik Bertobat
eFishery juga bertujuan untuk berekspansi secara regional dengan menargetkan 10 negara teratas dalam produksi akuakultur, seperti India dan China.
“Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia dan sektor akuakulturnya memegang peranan penting dalam memproduksi pangan bagi populasi dunia yang terus meningkat. Kami senang dapat bermitra dengan eFishery,” ungkap Anna Lo, Investment Director dari SoftBank Investment Advisers.
BACA JUGA: Ini Sederet Faktor Penyebab Gagal Jantung di Usia Muda, Harap Waspada!
Berbasis di Bandung, eFishery merevolusi industri budidaya ikan dan udang yang tradisional dan menyediakan solusi yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan hasil budidaya ikan dan udang.
Sejak didirikan 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 30.000 pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia.
Di puncak pandemi, eFishery meningkatkan jaringannya sepuluh kali lipat sejak Desember 2020, dan memperkuat adopsi layanan penjualan pakan serta ikan hasil budidaya.
Adapun komponen utama dari eFund adalah Kabayan (Kasih, Bayar Nanti), sebuah layanan yang memberikan pembudidaya ikan modal produktif, yang dapat digunakan untuk membeli sarana produksi budidaya dengan sistem pembayaran tempo.
Keseluruhan proses dilakukan secara praktis melalui aplikasi eFisheryKu.
Hingga saat ini, lebih dari 7.000 pembudidaya telah didukung oleh layanan ini, dengan total pinjaman yang disetujui melebihi Rp 400 miliar.
“Kami fokus menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya. Melalui pengenalan teknologi yang baru, kami merampingkan usaha budidaya ikan dan udang, menjadikan industri ini lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan,” ucap Gibran Huzaifah, Co-founder dan CEO eFishery.
"Kami juga menghubungkan pembudidaya langsung dengan pembeli melalui teknologi kami di hilir, eFresh, sehingga meningkatkan daya jual mereka," sambungnya.
Nantinya pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan, ekspansi regional, dan mencapai target perusahaan untuk menjadi perusahaan teknologi akuakultur terdepan.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, yang kami yakini dapat menambah nilai signifikan pada platform kami," serunya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy