jpnn.com, JAKARTA - Dua pemain Timnas U-22 Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Hanif Sjahbandi, mengalami cedera saat menjalani latihan untuk persiapan mengarungi SEA Games 2019.
Cedera membuat Egy dan Hanif tidak tampil dalam pertandingan internal di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Selasa malam.
BACA JUGA: SEA Games 2019: Tergabung di Grup Neraka, Timnas Indonesia Yakin Raih Emas
“Egy bermasalah di pergelangan kakinya. Hanif juga mengalami cedera dalam latihan tadi pagi,” kata Indra di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/10).
Berbeda dengan Egy yang berada di tepi lapangan, Hanif tidak terlihat di stadion bersama rekan-rekannya. “Dia istirahat di hotel,” kata Indra.
BACA JUGA: Indra Sjafri: Hubungan PSSI dan Pemerintah Harus Seperti Bapak-Anak
Situasi diperburuk dengan cederanya pemain senior yang dipanggil timnas U-22, Evan Dimas. Evan ditarik keluar lapangan saat laga internal itu. “Ototnya agak tertarik,” tutur Indra.
Dokter timnas U-22 Syarif Alwi menyebut kondisi ketiga pemain tersebut tidak mengkhawatirkan. Mereka diperkirakan bisa berlaga dalam beberapa hari ke depan. Namun, khusus Hanif, cedera pergelangan kakinya masih akan dipindai dengan MRI.
BACA JUGA: Ini Daftar 40 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2019
“Untuk Egy, mudah-mudahan dalam tiga hari sudah pulih. Hanif akan di-MRI besok pagi. Kalau Evan Dimas tidak apa-apa,” tutur Syarif.
Timnas U-22 yang disiapkan untuk SEA Games 2019 dipusingkan dengan cedera yang menimpa beberapa pemain dalam beberapa hari terakhir. Manahati Lestusen dan Alberto ‘Beto’ Goncalves juga dalam kondisi tidak fit.
Manahati bahkan dipastikan tak bisa tampil pada SEA Games 2019, sedangkan Beto masih dalam pemulihan cedera di klubnya Madura United.
Pertandingan sepak bola putra SEA Games 2019 berlangsung mulai 25 November 2019. Indonesia membidik medali emas dan bergabung di Grup B bersama Laos, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam dan juara bertahan Thailand.
Sebelum SEA Games 2019, timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Iran pada dua laga persahabatan pertengahan November 2019. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo