SURABAYA – Kampus-kampus di Surabaya berupaya mencegah peluang praktik perjokian saat daftar ulang seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) maupun tes tulis seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). Sebab, pelaksanaannya berbarengan. Yakni, pada Selasa (31/5).
Pihak kampus khawatir ada peserta SNM PTN maupun SBM PTN yang diwakilkan orang lain sehingga tidak hadir saat pelaksanaan daftar ulang maupun tes tulis. Wakil Rektor UPN Veteran Jatim Ramdan Hidayat menyatakan, peluang untuk mewakilkan kepada orang lain sebenarnya sangat kecil. Namun tetap harus diantisipasi. Dia meminta peserta yang sudah diterima melalui jalur rapor atau SNM PTN datang sendiri dengan membawa dokumen asli.
''Dokumen-dokumennya dibawa, ada fotonya nanti kami cocokkan secara fisik,'' jelasnya.
Saat pendaftaran ulang, peserta juga akan diberi pembekalan oleh setiap program studi. Upaya itu dilakukan hingga tes tulis SBM PTN tuntas. Dengan demikian, kemungkinan peserta SNM PTN ikut dalam tes tulis SBM PTN bisa diminimalkan.
Demikian halnya pada tes tulis SBM PTN. Menurut dia, ada kartu peserta yang berisi foto sesuai standar formal dalam tes tersebut. Foto harus dicocokkan secara fisik dengan kehadiran peserta.
Secara terpisah, Pembantu Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Yuni Sri Rahayu juga melakukan antisipasi joki. Praktik joki tersebut diantisipasi dengan menyebarkan alat pengacak sinyal. Alat itu disebar di beberapa titik yang rentan dengan joki. Termasuk jika ada peserta yang menggunakan bolpoin atau ponsel untuk melakukan komunikasi jawaban saat mengerjakan soal.
Selain itu, verifikasi berkas dilangsungkan secara ketat kepada peserta SNM PTN saat daftar ulang. ''Di internal Unesa, ada verifikasi berkas sejak tanggal 30 Mei, tanggal 31 Mei daftar ulang serentak,'' paparnya.
Ketua Panlok 50 Surabaya itu mengatakan, tanggal daftar ulang SNM PTN dan tes tulis SBM PTN memang dibuat bersamaan. Tujuannya, menghindari adanya joki. Baik saat SNM PTN maupun SBM PTN. Yuni juga berharap peserta yang mendaftar SBM PTN tidak mengunggah foto selfie. Sebab, hingga kini masih banyak peserta yang mengunggah fotonya bukan foto formal. ''Ini juga harus diantisipasi demi meminimalkan joki. Kami hubungi melalui telepon untuk segera diperbaiki,'' jelasnya.
Sementara itu, hingga pukul 13.20 kemarin, jumlah pendaftar SBM PTN mencapai 38.440 peserta.(puj/c15/fal/flo/jpnn)
BACA JUGA: Kirana: Susun Kata dengan Benar dan Hormati Bahasa Anda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Semakin Sejahtera
Redaktur : Tim Redaksi