Ekonom Beri Kabar Kurang Sedap soal Perekonomian 2024, Wajib Waspada!

Kamis, 28 Desember 2023 – 19:33 WIB
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi arah perekonomian pada 2024 mendatang. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi arah perekonomian pada 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan ada potensi terjadinya stagnasi ekonomi Indonesia pada tahun depan.

BACA JUGA: Menjelang Debat, Anies Sebut Gus Imin Pernah Mengurus Unsur Terpenting Perekonomian

"Ada kemungkinan stagnasi bahkan mungkin sedikit melambat walaupun tidak besar," ujar Tauhid di Jakarta, Rabu (28/12).

Menurut Tauhid, faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi global.

BACA JUGA: Gandeng JICA, Kemenko Perekonomian Optimalkan Kerja Sama Pembangunan di Kawasan Rebana

Sebab, terjadi pelemahan permintaan ekspor Indonesia, terutama dari China, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

"Kami masih punya masalah dari sisi penurunan ekspor impor sampai tahun depan, harga komoditas masih belum bergejolak baik akibat pelemahan ekonomi dunia, sehingga itu yang membuat ekonomi kita tidak bertumbuh tinggi," kata Tauhid.

Selain itu, Tauhid juga mengatakan faktor daya beli domestik turut memengaruhi perekonomian dalam negeri.

Dia menyebut walaupun pemerintah menyiapkan bantuan sosial untuk masyarakat untuk menjaga daya beli.

"Namun, nilai bansos yang diberikan kepada masyarakat itu nggak cukup untuk meningkatkan daya beli, jadi rata-rata hanya untuk mempertahankan dari kenaikan harga yang bersifat volatile food," ujar Tauhid.

Oleh karena itu, Tauhid merekomendasikan beberapa kebijakan yang perlu dilakukan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi lima persen pada tahun depan.

Pertama, pemerintah perlu memperkuat ekonomi domestik dengan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor ke negara-negara yang pertumbuhan ekonominya masih bagus.

Kedua, pemerintah perlu meningkatkan daya beli masyarakat melalui efektivitas bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan penyediaan fasilitas pendukung.

Selanjutnya Tauhid juga menyarankan agar pemerintah meningkatkan masyarakat kelas menengah melalui program-program yang tepat sasaran.

"Kami harus meningkatkan kelas menengah kita yang tidak tersentuh bantuan, tidak tersentuh program dari pemerintah tapi mereka jumlahnya banyak. Nah, ini perlu pemerintah membuat program karena mereka juga merupakan penggerak penting perekonomian," kata Tauhid.

Tauhid juga berharap dengan adanya momentum tahun politik pada 2024, pemerintah bisa memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.

"Momentum ini harus dikawal agar nantinya terjadi perbaikan di perekonomian kita agar lebih baik lagi ya," ujar Tauhid.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler