Ekonom Memprediksi Indonesia Mampu Melewati Ancaman Krisis Global Tahun Depan

Rabu, 14 Desember 2022 – 14:59 WIB
Indonesia akan mampu menghadapi ancaman krisis global tahun 2023. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan terbebas dari ‘awan hitam’ di tahun 2023.

Airlangga menyebut tahun 2023 merupakan tahun pertaruhan sehingga berharap Indonesia ‘lepas landas’.

BACA JUGA: Menjaga Daya Beli Masyarakat Jadi Kunci Lolos dari Hantaman Krisis Global

“Tentu tahun depan adalah pertaruhan Indonesia, karena kalau kita bisa menangani tantangan yang ada di tahun depan, maka kami berharap bahwa Indonesia bisa lepas landas berikutnya,” kata Menko Airlangga.

Kinerja perekonomian Indonesia dinilai sangat impresif, pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal ketiga berhasil menembus angka 5,72 persen (yoy), penurunan inflasi hingga ke titik 5,42% (yoy) pada November 2022 dan cadangan devisa yang positif, neraca perdagangan yang telah mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut.

BACA JUGA: Antipasi Krisis Global, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Gelar Pasar Murah

Ekonom Universitas Gadjah Mada Fahmi Radhi mengatalan tahun depan Indonesia pun masih akan merasakan windfall dari komoditas energi.

“Saya kira perang Rusia-Ukraina belum akan berakhir negara Eropa tidak bisa menggunakan gas dari Rusia tetapi akan kembali menggunakan batu bara. Nah, ini jadi pasar baru bagi Indonesia. Termasuk pertambangan lainnya, Nikel, saya kira sudah tahun hilirisasi sudah cukup berjalan dengan bagus. Hingga ekspor nikel kami nilai tambah lebih tinggi dibanding biji nikel, ini juga akan menjadi pemasukan devisa yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Fahmy, Selasa (13/12/2022).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap ditopang oleh kuatnya ekonomi domestik.

“Dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap dicapai 5,2 persen tahun 2023, akan memicu daya beli rakyat meningkat,” ungkap Fahmy.

Fahmy mengatakan masih ada peluang ekspor ke luar negeri,. Meski negara-negara tujuan ekspor misalnya Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Jepang, mengalami perlambatan. Namun masih ada peluang untuk ekspor karena mereka belum jatuh ke jurang krisis.

Melambat

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan ekonomi domestik akan berperan penting dalam menopang perekonomian Indonesia tahun depan di tengah kelesuan ekonomi global.

Dia memprediksi Indonesia mampu bertahan pada fase suram tersebut, meski mendapati pelambatan.

"Karena ekonomi domestiknya, konsumsi dalam negerinya masih bagus. Menurut saya, itu yang menopang pertumbuhan. Namun, ada tekanan global, ini yang sedikit mereduksi pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Menurut Faisal, ekonomi Indonesia memang dipastikan tetap terdampak kondisi ekonomi global lewat perdagangan ataupun investasi, meski tidak seberat yang terjadi pada negara ASEAN lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.

“Pelambatan ekonomi akan banyak disebabkan oleh neraca perdagangan,” ujar Faisal.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler