"Semua sektor, seperti manufakturing, jasa, dan pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih lamban dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar Dharmakirti Joshi, pakar ekonomi pada badan pemeringkat CRISIL di Mumbai kepada VOA.
Dijelaskannya, pertumbuhan investasi di India mendekati angka nol, disusul dengan tingkat konsumsi melamban. Sementara ekspor dan permintaan dari luar negeri juga mulai menurun. India juga terimbas kelesuan ekonomi global dan didukung faktor-faktor domestik sebagai penyebab utama merosotnya pertumbuhan itu. Prosentase sebesar 5,5 persen diatas dinilai tidak memberi harapan besar karena ekonomi negeri Bollywood tersebut mengalami perlambatan dalam beberapa bulan belakangan ini.
"Salah satu kekhawatiran adalah inflasi dan tingkat suku bunga yang terus tinggi, yang berdampak negatif pada tingkat konsumsi, penggerak utama pertumbuhan India," tambahnya.
Kekhawatiran utama lainnya adalah reformasi ekonomi terus menerus mandek akibat kebuntuan politik. Pemerintah India, dihadapkan dengan sejumlah skandal korupsi, mendapat tentangan keras dari partai-partai oposisi. Sebagai akibatnya, RUU yang bisa menghidupkan lagi perekonomian macet di parlemen. Kelumpuhan kebijakan itu membuat para investor gamang. Dalam beberapa bulan belakangan, sejumlah binis domestik dan luar negeri telah menunda investasi mereka. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Celaka saat Air Show, Pilot Tewas
Redaktur : Tim Redaksi