jpnn.com - PONTIANAK - Ekonomi Kalimantan Barat terus mengalami pertumbuhan positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Kalbar pada Triwulan III-2022 terhadap Triwulan III-2021 (year on year) tumbuh 6,48 persen.
Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Kalbar Triwulan III-2022 tumbuh 115 persen.
BACA JUGA: Pemerintah Dituntut Bekerja Ekstra Demi Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023
“Secara kumulatif, ekonomi Kalbar Triwulan III-2022 tumbuh 5,00 persen dibandingkan kumulatif Triwulan III-2021," ujar Kepala BPS Kalbar Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Selasa (8/11).
Menurut dia, pertumbuhan tertinggi, antara lain, dialami komponen ekspor barang dan jasa 12,95 persen.
BACA JUGA: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Mencapai 5,72 Persen pada Triwulan III 2022
Kemudian, komponen impor barang dan jasa sebagai komponen pengurang 4,89 persen.
“Komponen yang mengalami kontraksi yaitu PK-P yang terkontraksi sedalam 4,60 persen," jelas dia.
BACA JUGA: Triwulan III 2022, Bank Jatim Raih Laba Bersih Rp 1,2 Triliun
Dari sisi lapangan kerja, pertumbuhan di atas 10 persen dialami sektor transportasi dan pergudangan 40,30 persen, jasa lainnya 28,81 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 16,57 persen, dan jasa perusahaan 15,73 persen.
Kemudian, perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor 15,23 persen, dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial 11,58 persen.
"Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan 5,31 persen," jelas dia.
Neraca perdagangan Kalbar pada periode Januari - September 2022 surplus USD 1.685,42 juta.
Ekspor Kalbar dari Januari - September 2022 sebesar USD 1.936,99 juta. Adapun impor Kalbar USD 251,57 juta.
“Dengan data itu, maka Kalbar mengalami surplus USD 1.685,42 juta,” ungkapnya.
Dia menjelaskan terkait ekspor, dari nilai USD 1.936,99 juta tersebut disumbang kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS15), bahan kimia anorganik (HS28) dan bijih, kerak dan abu logam (HS26) yang masing - masing USD 611,55 juta, USD 593,41 juga dan USD 449,87 juta.
“Berdasarkan negara tujuan, China, India, dan Malaysia merupakan negara tujuan utama yang mendominasi, yakni masing-masing USD 640,10 juta, USD 574,09 juta dan USD 271,52 juta," jelasnya.
Sementara untuk impor, lanjut dia, dari USD 251,57 juta, berdasarkan kelompok barang didominasi oleh bahan bakar mineral (HS27), mesin-mesin / pesawat mekanik (HS84) dan bahan kimia anorganik (HS28) yang masing-masing USD 120,45 juta, USD 38,43 juta dan USD 31,61 juta.
“Untuk negara asal barang impor Kalbar, yakni Malaysia, China, dan Singapura, masing-masing USD 118,89 juta, USD 34,99 juta dan USD 31,43 juta," pungkas Wahyu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi