Ekonomi Kota Tumbuh 10,52 Persen

Selasa, 26 Maret 2013 – 08:59 WIB
MATARAM-Ekonomi Kota Mataram mengalami pertumbuhan signifikan pada 2012 lalu. Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh menyebutkan, secara makro, tanpa menghitung angkutan udara, laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram tahun 2012 mencapai 10,52 persen. Tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi kota 9,29. 

Hal itu dibeberkan saat menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2012 dalam sidang paripurna DPRD Kota Mataram, Senin (25/3). Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pemerintah Daerah, Wakil Wali Kota H Mohan Roliskana, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi dan I Wayan Sugiartha, para Kepala SKPD, Ketua PKK, Ketua Ikatan Keluarga Dewan (IKD) serta tamu undangan.

Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi kota tercermin dari peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB), baik atas dasar harga konstan maupun harga berlaku.
PDRB Kota Mataram tahun 2011 berdasarkan harga konstan sebesar  Rp 2,358 triliun lebih meningkat menjadi Rp 2,454 triliun lebih pada tahun 2012. Sementara PDRB berdasarkan harga berlaku meningkat dari Rp 5,50 triliun pada 2011 menjadi Rp 6,22 triliun lebih pada 2012.

’’Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Mataram sangat signifikan. Karenanya semua aparat harus terus mendalami potensi-potensi yang potensial untuk menunjang peningkatan ekonomi,” katanya.

Sementara itu, indikator ketenagakerjaan di Kota Mataram tahun 2011-2012 menggambarkan kualitas penduduk secara ekonomi semakin baik. Tingkat pengangguran di Kota Mataram mengalami penurunan dari 6,70 persen pada 2011 menjadi 6,53 persen pada 2012. Begitu juga dengan  angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan dari 72,26 menjadi sebesar 72,83. Indikator peningkatan kualitas SDM dapat dilihat dari angka melek huruf yang meningkat menjadi sebesar 91,85 persen diikuti meningkatnya rasio lama sekolah menjadi 9,22 tahun, serta rata-rata angka partisipasi murni meningkat menjadi 101,23 persen.

Dari aspek kemandirian, pada 2012 Pemkot Mataram mengelola pendapatan daerah sebesar Rp 721,8 miliar lebih, meningkat sebesar 11,12 persen dari 2011 sebesar Rp  648,8 miliar lebih. Sampai akhir tahun anggaran 2012 jumlah pendapatan yang berhasil direalisasikan sebesar Rp 755,2 miliar lebih atau mencapai 104,62 persen dari target yang ditetapkan.

Pendapatan asli daerah (PAD) mengalami peningkatan dari Rp 60,5 miliar lebih pada 2011 menjadi Rp 78,8 miliar lebih pada 2012 atau meningkat 30 persen. Realisasi PAD 2012 mencapai Rp 95,9 miliar lebih atau mencapai 121,66 persen dari target yang ditetapkan.

Dalam bidang peningkatan daya dukung infrastuktur perkotaan, salah satunya program rehab rumah tidak layak huni (RTLH), Pemkot Mataram terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Pasalnya, kendati luas wilayah Kota Mataram kecil namun perkembangan jumlah penduduk cukup signifikan. Di mana dengan jumlah penduduk 426.040 jiwa harusnya tersedia rumah sebanyak 100 ribu unit. Sementara saat ini baru terdapat 80 ribu unit. ’’Artinya masih bayak warga kota yang belum memiliki rumah,” kata wali kota.

Terkait itu pemkot telah mengusulkan Kota Mataram menjadi kota yang sukses pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) secara nasional. Bahkan, saat ini Pemkot Mataram sudah mendapatkan dua twin blok rusunawa di kawasan GOR Turida dengan total aggaran Rp 28 miliar lebih dan bisa ditempati sekitar 190 KK. Sebelumnya Pemkot Mataram telah mendapatkan satu twin blok rusunawa di Selagalas yang saat ini sudah dimanfaatan masyarakat.

Selain RTLH, jalan lingkungan juga menjadi PR pemkot. Di mana sekitar 25 persen dari 300 km total panjang jalan lingkungan masih dalan kondisi kurang baik. ’’Setelah dihitung, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 60 miliar,” katanya.

Terkait itu, wali kota berhadap agar masyarakat bisa bersabar. Pemkot terus berupaya menuntaskan perbaikan jalan lingkungan secara bertahap. Sementara itu, DPRD Kota Mataram menerima LKPJ Wali Kota Mataram tahun 2012 untuk dibahas lebih lanjut. Dewan membentuk panitia khusus (pansus) yang akan mengkaji LKPJ dari awal hingga akhir dibahas. ’’Tiap lembar LKPJ akan dibahas,’’ katanya.

Ketua DPRD Kota Mataram Hm Zaini mengatakan, pembahasan tersebut maksimal dilakukan selama 30 hari. Pembahasan dilakukan perwakilan masing-masing fraksi. ’’Untuk perbaikan, yang kurang akan diminta diperbaiki. Yang baik bila perlu ditingkatkan,’’ katanya.(cr-ili/feb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Lapas Cebongan Diarak ke Gedung DPRD NTT

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler