jpnn.com, LOMBOK - Penjualan otomotif di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada semester pertama 2017 masih lesu.
Head Region Astra Motor NTB Wahyu Saputra mengatakan, kondisi ekonomi yang masih belum stabil berdampak terhadap penjualan kendaraan sepeda motor roda dua.
BACA JUGA: Toyota Kembangkan Sensor Pelacak Denyut Jantung untuk Mobil
“Terjadi penurunan sekitar 20 pesen per bulannya jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu,” kata Wahyudi, Jumat (9/6).
Wahyudi menambahkan, kelesuan itu juga terjadi di tingkat nasional.
BACA JUGA: Honda Makin Serius Garap Mobil Listrik
Meski demikian, penjualan di NTB masih jauh lebih baik dibandingkan provinsi lainnya.
Pada semester pertama 2016 lalu, penjualan Honda mencapai lima ribu unit per bulan.
BACA JUGA: Intip Keistimewaan Honda Civic Hatchback Turbo
Sedangkan pada tahun ini penjualan hanya mencapai empat ribu unit per bulan.
Hal tersebut disebabkan kondisi perekonomian yang belum membaik sehingga berdampak terhadap daya beli masyarakat yang menurun.
Selain itu, lanjut Wahyudi, masyarakat di NTB juga mengerem keinginan membeli kendaraan sepeda motor karena masih wait and see.
Karena itu, Astra Motor NTB juga lebih berhati-hati melihat kondisi pasar otomotif, khususnya kendaraan roda dua.
“Kami tidak mau jorjoran melaukan promosi pemangkasan harga, karena harga yang kami lepas sekarang ini sudah berada menyentuh di level bawah,” ucap Wahyudi.
Branch Manager Krida Toyota Samsuri Prawiro Hakki juga mengamini ucapan Wahyudi.
Penjualan roda empat milik Toyota mengalami penurunan hingga lima persen.
“Tahun 2016 rata pernjualan perbulan 126 unit, sekarang turun lima persen jadi 123 unit per bulannya,” sebut Samsuri. (luk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krakatau Steel Pangkas Baja Impor untuk Otomotif
Redaktur & Reporter : Ragil