jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution enggan menjelaskan dampak resesi global yang berpotensi mengancam ekonomi Indonesia sebagaimana prediksi Bank Dunia. Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih tepat menjawab hal tersebut.
“Sudah pernah ada ratas mengenai hal ini minggu lalu. Jadi semua itu yang dipertanyakan sudah, tetapi jangan saya yang jawab. Biar ketua OJK saja," kata Darmin di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9).
BACA JUGA: Instruksi Jokowi demi Menghindari Dampak Resesi Global
Sebelumnya Bank Dunia melalui laporan bertitel Global Economic Risks and Implications for Indonesia meramalkan pertumbuhan ekonomi nasional di bawah 5 persen. Yang jadi sorotan Bank Dunia adalah gagal bayar asuransi Bumiputera dan Jiwasraya yang memiliki tujuh juta peserta.
Dari tujuh juta peserta asuransi di kedua asuransi tersebut terdapat 18 juta polis. Guna menghindari dampak buruk resesi global, Bank Dunia menyarankan kepada pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan di dua perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia itu.
BACA JUGA: Menko Darmin Nasution: Jangan Begitu Pertanyaannya
Meski demikian, Darmin mengatakan bahwa ada atau tidak ada resesi, Indonesia tetap harus menyiapkan langkah antisipasi. Sejalan dengan itu, Indonesia juga harus memperbaiki fundamen ekonominya khususnya di sektor keuangan.
"Ada atau tidak ada resesi kita harus mempersiapkan diri, membenahi. Ibaratnya walau cuaca cerah, cuaca ekonomi global itu mendung, bisa hujan, bisa tidak. Tetapi walau tidak jadi hujan, payung harus disiapkan," tutur mantan Gubernur Bank Indonesia itu.(fat/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi