Eks Petinggi KPK Nilai Pemilu 2019 Terburuk Setelah Era Reformasi

Minggu, 21 April 2019 – 18:59 WIB
Pemilu 2019. Foto ilustrasi: batampos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menilai buruk proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Sebab, kecurangan mewarnai proses demokrasi lima tahunan ini mulai dari masa persiapan, pencoblosan, hingga penghitungan suara.

"Pemilu kali ini disebut sebagai pemilu terburuk setelah reformasi," kata Bambang ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (21/4) ini.

BACA JUGA: Maju Gantikan Ajik, Politikus PDIP Ini Tak Menyangka Raih Suara Tertinggi

BACA JUGA: Aktivitas Terbaru Sandiaga Setelah Dikabarkan Sakit Demam dan Cegukan

Dia menyebut banyak bukti kecurangan bertebaran di dunia maya. Contohnya temuan video yang merekam surat suara tercoblos untuk calon presiden tertentu.

BACA JUGA: Banyak Anggota KPPS, Polri, Panwas Meninggal Dunia, Pemilu Serentak Harus Dievaluasi

"Sudah banyak di video itu ada orang yang dibawa ke tempat pemungutan suara itu suaranya di coblos dan itu ada videonya dan sudah berkembang berarti bukan hoaks," ungkap dia.

Dia berharap, aparat berwenang mengusut tuntas kecurangan Pemilu 2019. Tanpa pengusutan, legalitas pemenang Pemilu 2019 akan diragukan.

BACA JUGA: Empat Caleg PDIP Dapil Neraka Lolos Dari Kepungan Kandang Golkar

BACA JUGA: Maju Gantikan Ajik, Politikus PDIP Ini Tak Menyangka Raih Suara Tertinggi

"Jangan sampai yang memenangkan Pemilu lain, yang mendapatkan suara terbanyak lain tapi yang menjadi presiden orang lain juga," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan, negara akan menerima efek negatif tanpa pengusutan tindak kecurangan Pemilu 2019. Bukan tidak mungkin, akan terjadi gesekan sesama anak bangsa atas pembiaran kecurangan.

"Kalau itu terjadi sebenarnya kita sedang mendorong negara ini sampai di bibir jurang karena ini berbahaya sekali," ungkap dia.(mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini, TNI dan Polri Mengawal Ketat Pelaksanaan Coblosan Ulang di Jembrana


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler