JAKARTA - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah bertekad tetap menjalankan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru, Juli mendatang di 30 persen sekolah pada masing-masing daerah. Peluang terbesar tetap dimiliki oleh sekolah-sekolah unggul seperti eks RSBI.
Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro menyebutkan, kriteria yang harus dimiliki 30 persen sekolah itu diantaranya harus memiliki kesiapan untuk melaksanakan kurikulum baru.
"Kedua sekolah itu harus lengkap, jangan hanya sekolah yang hanya punya kelas 1 kelas 2 saja. harus lengkap dari kelas 1 sampai kelas 6," kata Khairil Anwar di Jakarta, Jumat (8/2).
Saat ditanya aspek kesiapan ini bisa mengarah pada sekolah-sekolah eks RSBI, Khairil tidak tidak membantah karena memang sekolah-sekolah itu yang dipastikan memiliki kesiapan dengan berbagai fasilitasnya.
"Bisa, bisa saja yang dari eks RSNBI. Kan 30 persen, saya kira banyak di kabupaten/kota, kecuali di daerah terpencil. Kalau mau cari SD lebih dari 10, lebih dari 20 banyak. Kalau di daerah terpencil nggak mungkin ada RSBI-nya," jelas Khairil.
Sebab, lanjutnya, dari segi kesiapan, budaya sekolahnya, fasilitas, serta ada kebijakan dari pemerintah daerahnya yang juga mendukung kebijakan ini, eks RSBI sangat siap. Tanpa dukungan pemerintah daerah, maka akan berat pelaksanaan kurikulum baru tersebut.(Fat/jpnn)
Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro menyebutkan, kriteria yang harus dimiliki 30 persen sekolah itu diantaranya harus memiliki kesiapan untuk melaksanakan kurikulum baru.
"Kedua sekolah itu harus lengkap, jangan hanya sekolah yang hanya punya kelas 1 kelas 2 saja. harus lengkap dari kelas 1 sampai kelas 6," kata Khairil Anwar di Jakarta, Jumat (8/2).
Saat ditanya aspek kesiapan ini bisa mengarah pada sekolah-sekolah eks RSBI, Khairil tidak tidak membantah karena memang sekolah-sekolah itu yang dipastikan memiliki kesiapan dengan berbagai fasilitasnya.
"Bisa, bisa saja yang dari eks RSNBI. Kan 30 persen, saya kira banyak di kabupaten/kota, kecuali di daerah terpencil. Kalau mau cari SD lebih dari 10, lebih dari 20 banyak. Kalau di daerah terpencil nggak mungkin ada RSBI-nya," jelas Khairil.
Sebab, lanjutnya, dari segi kesiapan, budaya sekolahnya, fasilitas, serta ada kebijakan dari pemerintah daerahnya yang juga mendukung kebijakan ini, eks RSBI sangat siap. Tanpa dukungan pemerintah daerah, maka akan berat pelaksanaan kurikulum baru tersebut.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekayasa Nilai Siswa SNMPTN Terungkap
Redaktur : Tim Redaksi