jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai isu pembangunan alutsista yang berpedoman dengan rencana program minimum essential force (MEF) bakal menjadi pembahasan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Panglima TNI di DPR.
Termasuk, kata dia, turut dibahas isu keamanan di Papua dan persoalan Laut Cina Selatan.
BACA JUGA: Bamsoet: Jenderal Andika Perkasa Miliki Rekam Jejak Akademisi yang Mumpuni
Selain itu, kata legislator Fraksi PDIP itu, isu yang dibahas peningkatan displin, pelatihan, pendidikan, profesional prajurit TNI.
"Menjaga agar TNI tetap sesuai dengan aturan perundang-undangan yakni tak berbisnis dan berpolitik praktis serta keinginan agar Panglima TNI harus mampu meningkatkan kesejahteraan prajurit," kata Kang TB sapaan akrab TB Hasanuddin dalam keterangan persnya, Rabu (3/11).
BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI, Mbak Puan Bilang Begini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menunjuk Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun per 1 Desember 2021.
Menurut Kang TB, proses uji kelayakan akan dilaksanakan lancar pada pekan depan. Toh, Andika selama ini menjadi mitra baik bagi Komisi I.
BACA JUGA: Reaksi Selamat Ginting Soal Penunjukan Jenderal Andika Sebagai Calon Panglima TNI
"Selama ini Jenderal Andika Perkasa adalah mitra yang baik di Komisi I," ucap mantan sekretaris militer (sesmil) kepresidenan.
Berbagai posisi sempat diemban Jenderal Andika sebelum ditunjuk sebagai Panglima TNI. Alumnus Akmil 1987 itu pernah menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu diketahui pernah pula menjabat Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres). (ast/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan