Eksekusi Mati 14 Gembong Narkoba Bakal Malam Hari, Ini Pertimbangannya

Kamis, 28 Juli 2016 – 15:51 WIB
Pos Polisi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri menyakini eksekusi hukuman terhadap terpidana mati perkara narkoba akan segera dilaksanakan. Meski belum tahu hari dan tanggalnya, tapi Mabes Polri menduga eksekusi mati terhadap gembong narkoba jilid III itu akan digelar pada malam hari.

Menurut Kabagpenum Divhumas Polri,Kombes Martinus Sitompul, keyakinan itu merujuk pada pengalaman sebelumnya. Tapi tetap ada penerangan di lokasi eksekusi.

BACA JUGA: Sttt... Ini Bisikan Jonan ke Budi Karya Sumadi

 "‎Umumnya memang malam hari dipilih karena tenang. ada penerangan digunakan lampu," ujarnya di Divhumas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/7).

Martinus menjelaskan, kepolisian sudah berkoordinasi dengan pihak Lapas Nusakambangan ‎untuk eksekusi itu. Polri tidak hanya menyiapkan regu tembak, tapi juga pengamanannya.

BACA JUGA: 3 Menteri Baru Melakukan Hal yang Sama di Hari Pertama

Polri mengerahkan 300 personelnya demi eksekusi dan pengamanannya. Ada 14 regu tembak yang disiapkan sesuai jumlah napi yang akan dieksekusi.

"Masing-masing satu orang tepidana ada 10 -12 personel. Sehingga 12 personel dikalikan 14 narapidana yang ikut dalam melakukan regu tembak‎," ujar dia.

BACA JUGA: Hari Pertama Kerja, 3 Menteri Baru ini Langsung Gelar Rapim

Saat ditanya apakah eksekusi mati digelar pada 29 Juli, Martinus menolak menjawabnya. Dia hanya memastikan bahwa tanggal dan jam pelaksanaan eksekusi mati merupakan kewenangan Kejagung.

"Sampai saat ini baru diminta persiapan saja," kilahnya.

Berdasarkan informasi, ‎ada 14 terpidana yang akan dieksekusi. Mereka terdiri dari napi adal Lapas Tangerang yang terdiri dari Abina Nwajaen, Osiaz Sibamdi, Zulfiqar Ali, Merri Utami, Gurdip Sighn, dan Michael Titus.

Kemudian ada napi dari Jakarta Barat, yakni Fredi Budiman dan Frederic Luther. Sedangkan tepidana mati dari Jakarta Pusat adalah Humprey Ejike dan Eugene Ape.

Kemudian terpidana mati dari Jakarta Selatan, Cajetan Uchena. Selain itu ada pula Agus Hadi dan Pujo Lestari dari Batam. Yang terakhir adalah terpidana mati dari Medan, Okonkwo Nonso.‎(mg4/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bung Karno Bisa Menangis Lihat Jokowi Pilih Sri Mulyani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler