Eksotika Bromo di Upacara Kasada 9-10 Juli

Rabu, 05 Juli 2017 – 13:55 WIB
Gunung Bromo. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, PROBOLINGGO - Pelaksanaan upacara adat Yadnya Kasada yang setiap tahun dilaksanakan masyarakat Tengger Bromo, akan berlangsung pada 9-10 Juli 2017.

Namun, geliatnya sudah mulai terasa sepekan ini. Sejumlah persiapan mulai dilakukan.

BACA JUGA: JOOSS! Kunjungan Wisman Januari-Mei 2017 Naik 20 Persen

Bahkan rangkaian acara pun sebenarnya sudah dilaksanakan sejak Januari lalu.

Menpar Arief Yahya sering menyebutnya pre-event, yang akan memperoleh coverage media sebagai pemanasan menuju hari H.

BACA JUGA: Snap Mor dan Parade BMW 2017 Bikin Pengunjung Tumpah Ruah

Berbagai kegiatan dalam rangkaian menyongsong upacara adat Kesodo sudah berlangsung.

Di antaranya even Parents Day di SMKN 1 Ngepung Sukapura-Probolinggo yang dilaksanakan pada April 2017.

BACA JUGA: Ini Dampak Ekonomi Saat Libur #PesonaLebaran 2017

Bahkan sehari menjelang pelaksanaan upayat Kasada, pada 7-8 Juli akan berlangsung event bertajuk Eksotika Bromo.

"Event ini memang baru dilaksanakan tahun ini. Melibatkan ratusan seniman dari berbagai daerah,’’ kata Sesepuh suku Tengger, Supoyo.

Menurut Supoyo, event ini merupakan kerja bareng masyarakat Tengger dengan para seniman berbagai daerah.

Event ini juga didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, serta stake holder lainnya.

Yadnya Kasada selain merupakan bagian ritual adat pada bulan ke 14 penanggalan Suku Tengger, juga menjadi agenda wisata tahunan yang mengundang ribuan wisatawan domestika maupun manca negara.

Pelaksanaan akan dimulai pada 9 Juli malam yang berlokasi di Pura Luhur Poten yang terletak di kaki Gunung Bromo.

Menurut catatan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), saat perayaan Kasada, setidaknya 3.000 wisatawan akan membanjiri kawasan Bromo.

Lebih jauh Supoyo, yang juga anggota DPRD Kabupaten Probolinggo ini mengatakan, sebenarnya pada tahun sebelumnya, sejumlah rangkaian kegiatan selalu diadakan menjelang pelaksanaan upacara Kasada.

Seperti pawai obor. Namun, untuk tahun ini kegiatannya lebih besar dan melibatkan banyak stakeholder.

"Ada pemda, ada sekolah tinggi kesenian wilwatikta (STKW), juga melibatkan banyak biro travel untuk mempromosikan event, serta para seniman berbagai daerah,’’ jelas Supoyo.

Memang event Eksotika Bromo yang dilaksanakan menjelang upacara Kasada ini terhitung cukup besar.

Bahkan hadir pula artis multitalent Ayushita Widyartoeti Nugraha dan Sha Ine Febriyanti.

Dua artis ibukota ini bakal tampil membawakan Puisi Kidung Tengger.

Salah satu koreografer asal Malang, Heri Prasetyo, sosok dibalik pementasan sendratari Kidung Tengger mengatakan, selain menampilkan artis ibu kota, event Eksotika Bromo nanti juga menampilkan beberapa jenis kesenian dari sejumlah seniman.

Di antaranya Tari Topeng Gunungsari, Perkusi UI Daul Madura, Tari Topeng Gunungsari, Jegog Suar Agung Bali, Singo Ulung yang merupakan tarian khas Bondowoso.

"Untuk sendratari Kidung Tengger akan melibatkan para mahasiswa STKW,’’ katanya.

Lelaki paruh baya yang sering dipanggil Hery Lentho ini berharap acara yang kali pertama digelar untuk memeriahkan upacara adat Tengger, Kasada, bisa menjadi kalendar tahunan.

"Teman-teman seniman sudah bertekad mensukseskan even ini, apalagi acara ini memperoleh banyak dukungan,’’ kata lelaki yang pernah menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata untuk katagori kreator seni pertunjukan, pada 2014 lalu.

Berikut rangkaian even Eksotika Bromo:

Pada Jumat, 7 Juli 2017, bertempat di lautan pasir akan ditampilkan Tari topeng Gunungsari Tengger, Musik Daul Sakera Pamekasan, Jaranan Wahyu Tunas Budaya, Musik Jegog Suar Agung Jembrana Bali, Jaranan Slining, Tari Mahameru dari Lumajang.

Pada Sabtu, 8 Juli 2017, Puisi Kidung Tengger, Sendratari Kidung Tengger, Tari Topeng Gunungsari, Musik Daul Sakera Pamekasan, Jegog Suar Agung Jembrani Bali, Tari Pepe ‘Pepe’ Bainea Ri Gowa, Reyog Ponorogo.

Sedangkan di lokasi Desa Wisata Jetak pada 7-8 Juli akan berlangsung Pawai Obor, Konser Musik Wadya Bala STKW, Tari Pepe ‘pepe’ Binea Ri Gowa, Jaranan Wahyu Tunas Budaya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, ketika ditanya soal berbagai pre events dan kegiatan tahunan Kasada itu berharap setiap tahun akan semakin membaik.

Fasilitas publiknya juga semakin baik.

"Di banyak destinasi wisata di tanah air, critical yang sering dikeluhkan wisatawan adalah soal sampah dan toilet. Saya berharap itu dikelola lebih baik di Bromo, yang menjadi satu dari 10 Destinasi Prioritas itu," katanya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan Sejuta Cangkir Flores Siap Temani Tour de Flores 2017


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler