jpnn.com - INDONESIA kaya akan kain tenun yang indah. Setiap daerah punya kekhasan motif. Tenun rangrang asal Bali dan Lombok, tergolong yang sedang hitz sejak beberapa bulan terakhir. Motif geometri dan kombinasi warnanya tampak modern dan elegan.
Para pencinta fashion sepakat, yang memikat dari rangrang adalah motifnya yang khas, geometri zig-zag dengan perpaduan warna cerah berkesan fresh. Selebriti Olla Ramlan termasuk yang jatuh hati pada tenun rangrang. Dalam beberapa kesempatan, Olla mengenakan busana berbahan kain tenun tersebut. ”Saya suka warna dan motifnya yang sangat unik, bikin saya kelihatan cerah saat memakainya,” tutur Olla.
BACA JUGA: Vitamin D Memberi Peluang Hidup Bagi Pasien Kanker Usus
Menurut desainer dari Jakarta Priyo Oktaviano yang concern menggunakan kain tradisional Indonesia, keunikan tenun rangrang memang terletak pada motif dan kombinasi warna yang eksotis. Apalagi pewarnaannya menggunakan bahan-bahan alami. Misalnya, kunyit untuk warna kuning, kulit manggis untuk warna ungu, lengkuas untuk mendapatkan marun. ”Tapi, ada juga teknik pewarnaan yang menggunakan unsur kimia, bergantung pada kreasi perajin,” ucap desainer yang sudah lima tahun bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) membimbing perajin di beberapa daerah.
Priyo menambahkan, dalam tiga tahun terakhir, perhatian masyarakat terhadap tenun makin besar. Tidak hanya di dalam negeri. Ketika dibawa ke show di Paris dan New York, apresiasi pencinta fashion di sana luar biasa.
BACA JUGA: Birth Control dan Persepsi Tentang Wanita Lain
Motif orisinal tenun rangrang adalah bentuk zig-zag bersudut runcing. Priyo mengembangkan motif tersebut menjadi sedikit berlekuk menyerupai gelombang. ”Saya menyebutnya motif gelombang asmara (agak oval) dan gelombang cinta (menyerupai angka 8),” kata desainer alumnus Esmod Paris tersebut.
Jika tren busana rangrang yang jadi favorit sekarang didominasi warna-warna terang dan shocking, Priyo mengungkapkan, proyeksi ke depan, rangrang dalam warna pastel juga tidak kalah memikat. ”Misalnya, perpaduan warna soft pink dan blue navy, atau warna off-white,” lanjutnya.
BACA JUGA: Ini Senjata Rahasia Melawan Parkinson
Tenun rangrang tidak hanya cantik dijadikan busana perempuan seperti dress atau rok, tetapi juga tampak gagah dijadikan kemeja atau jas untuk pria. Di panggung runway, tenun rangrang dituangkan dalam kreasi busana ready-to-wear, cocktail dress, hingga couture. Dengan makin banyaknya fashion show yang mengangkat tren kain tradisional, Olla merasa bangga. ”Material asli Indonesia menjadi fashion yang berkelas dan sejajar dengan fashion dunia internasional. Khususnya rangrang ini. Saya kira dunia internasional juga mengakui keindahannya,” tutur Olla.
Melejitnya tenun rangrang juga dimanfaatkan fashion designer yang ber-base camp di Surabaya, Lia Afif. Bulan Mei lalu, saat Jakarta Fashion & Food Festival (JFF) 2014, Lia merilis 20 rancangan busana muslim berbahan tenun rangrang. ”Motif kain rangrang ini mencolok dan sangat khas, jadi menarik perhatian saat ini,” ungkap perempuan 39 tahun itu.
Lia mengombinasikan tenun rangrang dengan bahan sifon, satin silk, taffeta, dan kain bermotif polos, serta aksesori cantik. Detail motif kain rangrang dimunculkan di bagian dada, pergelangan tangan, maupun kaki. ”Menjadikan rangrang sebagai detail busana membuatnya bisa terlihat modern,” ujar Lia.
Motif segi tiga mencolok rangrang memberikan kesan menarik. Motif itu, ungkap dia, cocok dikenakan segala jenis usia. Baik laki-laki maupun perempuan. ”Warna-warna ini tidak terlalu muda, tapi juga tidak memberikan kesan lawas,” kata desainer kelahiran Jombang, 9 November 1975, itu.
Untuk pemakaian, rangrang eksis dalam segala jenis acara, baik informal maupun formal. Setelah merilis rancangan terbarunya, Lia langsung kebanjiran order baju berbahan kain rangrang. Sejak Mei lalu, penjualan Lia melonjak. Dalam sebulan, Lia mampu meraup order busana berbahan rangrang sekitar 50 item setiap bulan.
Selain dalam bentuk tenun, terdapat kain rangrang dalam bentuk printing. Tentu saja, harga jenis kain print lebih murah jika dibandingkan dengan yang tenun. Lia tidak mempermasalahkan jenis kain tersebut karena bergantung pada bujet konsumen. (nor/bri/c6/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vasektomi Tingkatkan Resiko Kanker Prostat
Redaktur : Tim Redaksi