Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Cetak 35 Duta Perdamaian

Selasa, 06 November 2018 – 12:40 WIB
Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda oleh Peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di puncak Gunung Parang, Purwakarta Jawa Barat. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Outward Boun Indonesia (OBI) kembali dengan program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Membangun Generasi Duta Perdamaian. Sebelumnya, OBI sebagai pioner pendidikan luar ruangan (outdoor education) di Indonesia telah menggelar Ekspedisi Merenda Mutiara Nusantara pada 17 Agustus 2018.

Pada Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di Hari Sumpah Pemuda lalu, sebanyak 35 peserta dari SMP dan SMA berbagai daerah dan latar belakang mengikuti program tersebut di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada 24 - 28 Oktober 2018. Mereka datang dari 13 provinsi berbeda, yakni Aceh hingga Papua.

BACA JUGA: Viral, Pelajar SMK Dikeroyok Kakak Kelas di Toilet Sekolah

Executive Director Outward Bound Indonesia Wendy Kusumowidagdo mengatakan, program beasiswa ini diperuntukkan bagi siswa-siswi Indonesia untuk pengembangan karakter, semangat kebangsaan dan kebhinekaan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspedisi alam. 

"Naik gunung, main di danau dengan bermacam tantangan diharapkan membangun rasa percaya diri, kemandirian dan semangat toleransi dan solidaritas mereka sehingga saat pulang ke daerah masing-masing mereka bisa menjadi duta perdamaian," ujar Wendy Kusumowidagdo, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Kemiskinan Masih jadi Hambatan Partisipasi Pendidikan

Menurutnya, jumlah peserta terbesar berasal dari Papua sebanyak 14 siswa. Sisanya dari Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan yang mengirimkan masing-masing tiga orang. Sementara Riau, Yogyakarta, dan NTT masing-masing mengirim perwakilan dua orang. Terakhir ada Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Banten, Bali, dan NTB masing-masing mengirimkan satu peserta.

35 peserta dibagi dalam tiga kelompok dengan latar belakang suku, etnis, dan agama berbeda. Selama empat hari, semangat mewujudkan kebhinnekaan dikemas dalam pendakian Gunung Parang, Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda di Puncak Gunung Parang, berkemah, dan menempuh ekspedisi air dengan gotong-royong membangun rakit.

BACA JUGA: Guru Harus Mencari Siswa bagi PKBM

"Ekspedisi ini bukan sekadar ajang petualangan bersama. Namun kami sengaja memupuk rasa kebhinnekaan dan toleransi antar peserta. Harapannya bisa pulang ke daerah masing-masing sebagai Duta Perdamaian Indonesia," jelas Wendy.

Para peserta pun merasakan kepercayaan diri, kemandirian, semangat toleransi, solidaritas, dan kerja sama antara sesama anak bangsa selama lima hari disatukan dalam ekspedisi alam tersebut. Salah seorangnya peserta asal Aceh, Septi Khairullah, siswa SMAN Unggul Benermeriah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, mengatakan bahwa ajang paling berkesan adalah saat bekerja sama dengan sesama peserta dan melakukan ekspedisi air.

"Kami dididik untuk pantang menyerah serta selalu merundingkan segala perbedaan yang ada dalam tim. Sekembali ke Aceh, saya berniat mengeksplorasi perdamaian lewat media sosial," ujar Septi.

Agar jalinan pertemanan lebih merekat, pada ekspedisi inilah kali pertama OBI memperkenalkan buddy system alias pasangan teman. Sistem ini memasangkan setiap peserta dengan seorang peserta lainnya yang berlainan latar belakang. (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Budayakan Berbahasa Jawa Lewat Kompetisi


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler