jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Aulia Febrial Fatwa mengatakan kinerja angkutan laut untuk kargo curah mengalami lonjakan sepanjang 2021.
Aulia menyebut peningkatan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan komoditas berimbas kepada melonjaknya kinerja angkutan laut di sektor kargo curah.
BACA JUGA: 4 Jenis Olahraga ini Bisa Meredakan Cemas dan Panik, Lho
“Pertengahan 2021 ini ternyata mengalami lonjakan yang cukup tinggi untuk flowing kargo yang sifatnya curah. Di mana ekspor nikel naik, ekspor batu bara naik, dan semuanya mengejar. Tongkang-tongkang semua dikerahkan untuk mengejar. Kemudian, CPO bergerak naik,” kata Aulia dalam Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) INSA 2021.
Kondisi tersebut, berbeda dengan melesunya kinerja peti kemas akibat isu kelangkaan kontainer.
BACA JUGA: Calon Suami Bagi-bagi Hadiah Untuk Warganet, Cupi Cupita: Kalian Butuh apa?
Hal itu pun menimbulkan anomali karena kinerja kargo kontainer mengalami kontraksi dan ternyata Indonesia masih bisa meraup potensi pertumbuhan dari pergerakan kargo yang sifatnya curah.
Penyebabnya tidak lain karena didorong tingginya ekspor nikel, batu bara, hingga CPO.
BACA JUGA: Perdana, INSA Gelar Pameran Maritim Secara Virtual
Menurutnya, pelabuhan di Indonesia pun harus memacu dua karakteristik dari sektor peti kemas dan curah agar kinerja angkutan kargo laut bisa menjadi lebih baik.
Dia pun memprediksikan kargo curah bakal menjadi pemicu pergerakan pelabuhan ke depan dibandingkan dengan kargo peti kemas.
Aulia menambahkan, kargo curah juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ini, saat Indonesia mengalami kontraksi karena gelombang kedua pandemi Covid-19.
“Tren ke depan memang kargo curah. Dari dulu sampai sekarang mungkin juga sampai beberapa tahun ke depan, tapi jangan lupakan kargo curah masih juga mendominasi,” seru Aulia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy