Ekspor Mobil Toyota Digenjot, TKDN Tetap Jadi Fokus Utama

Jumat, 01 Februari 2019 – 19:36 WIB
Ilustrasi kegiatan ekspor mobil Toyota. Foto: TMMIN

jpnn.com, JAKARTA - Mencatatkan hasil positif dari kegiatan ekspor kendaraan Toyota ke pasar global pada 2018, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pun optimistis mampu mempertahankan capaiannya tersebut pada tahun ini.

“Kami memproyeksikan bahwa kinerja ekspor CBU bermerek Toyota naik lebih dari 5 persen tahun ini," kata Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono.

BACA JUGA: Ekspor Kendaraan Toyota Rakitan Indonesia Tembus 206.600 Unit

Studi-studi untuk mempelajari destinasi ekspor baru, lanjut Warih, termasuk ke Australia masih terus TMMIN lakukan.

Pada saat yang sama, TMMIN juga berupaya tetap fokus dalam hal menjaga kestabilan performa ekspor di negara baru tujuan ekspasi tahun 2018 yang lalu seperti Afrika dan Amerika Latin.

BACA JUGA: Lesu di Pasar Amerika Serikat, Toyota Yaris Introspeksi Diri

BACA JUGA: Ekspor Kendaraan Toyota Rakitan Indonesia Tembus 206.600 Unit

"Semua kendaraan CBU yang diekspor ke berbagai negara itu merupakan produksi lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri mencapai 75% sampai 94%. Sampai saat ini setidaknya sudah lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia dan Timur Tengah yang menjadi tujuan ekspor Toyota," sambung Warih lagi.

BACA JUGA: Bukan Hoaks! Toyota Avanza 2019 Hanya Rp 50 Juta

Kondisi ekonomi makro dunia merupakan tantangan tersendiri bagi kinerja ekspor otomotif dalam negeri tahun ini. Menyikapi hal tersebut Toyota memandang bahwa daya saing industri menjadi kunci untuk bisa bertahan bahkan memenangkan persaingan.

“Tidak ada jalan lagi selain meningkatkan competitiveness industri dalam negeri dari hulu hingga ke hilir untuk bisa mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia-Pasifik," tegas Warih.

Peningkatan kandungan lokal murni (true localization) produk yang dimulai dari penggunaan sumber material dalam negeri, menjadi upaya yang fundamental untuk menjaga daya saing, terang Warih. "Ini juga membantu menekan impor raw material sehingga dapat memberi sumbangan terhadap kestabilan neraca perdagangan terutama di sektor komponen otomotif."

BACA JUGA: Gaikindo: Jualan Domestik Naik, Tapi Ekspor Mobil Turun

Pendalaman TKDN masih merupakan isu yang serius karena pada umumnya menjadi beban tanggung jawab industri kecil yang berperan sebagai supplier di lapis ke-2 atau ke-3.

Saat ini, TKDN murni produk Toyota berada di angka 65 persen. Ke depannya, Toyota menargetkan bisa mencapai true localization hingga level 80 persen pada tahun 2020. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 15 Ribu Responden Milenial Banyak Memilih Toyota Avanza, Calya dan Agya


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler