EKUADOR -- Presiden Ekuador Rafael Correa, menyatakan negaranya akan mempertimbangkan permintaan whistleblower intelijen AS Edward Snowden atas suaka yang diajukannya.
Berbicara kepada Al Jazeera (1/7), Correa mengatakan Ekuador tidak bisa mengambil langkah apapun saat ini karena Snowden belum berada di Ekuador dan tidak sedang mendekati sebuah kedutaan atau perwakilan Ekuador di negara lain.
Mantan analis Badan Keamanan Nasional (NSA) itu diyakini masih berada di Bandara Internasional Moskow dan dicari oleh AS karena membocorkan informasi rahasia tentang program pengintaian yang disebut PRISM.
Snowden, yang melakukan perjalanan ke Moskow dari Hong Kong, telah dicabut paspornya oleh pemerintah AS. "Duta besar Ekuador di Rusia telah bertemu Snowden tapi tidak ada kontak lebih lanjut dengannya," kata Rafael Correa.
Ditanya tentang suaka berobat yang diberikan kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange, Correa mengatakan bahwa perbedaan dengan Assange adalah ia berhasil sampai ke kedutaan Ekuador.
Correa mengatakan setiap keputusan yang dibuat pemerintahnya sehubungan dengan permohonan suaka Snowden, akan didasarkan pada undang-undang AS dan internasional.
Snowden selama ini telah mencari suaka di negara-negara seperti Rusia, China dan Ekuador, yang selama ini bertentangan dengan AS karena dianggap sebagai negara-negara yang membatasi dan memantau kebebasan berekspresi.
"Yakinlah, kami tidak memata-matai siapa pun, kecuali itu adalah kejahatan terorganisasi," tandasnya.
Snowden sebelumnya telah melarikan diri dari Hong Kong ke ibukota Rusia pada 23 Juni lalu, hanya beberapa hari setelah Kejaksaan Amerika mengungkapkan tuduhan spionase terhadap mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika itu karena membocorkan informasi mengenai operasi pengintaian rahasia Amerika.
Langkah Snowden ini meresahkan pemerintah AS, termasuk yang terbaru tentang skandal spionase atas perwakilan Uni Eropa yang membikin berang pemimpin Eropa. (Esy/jpnn)
Berbicara kepada Al Jazeera (1/7), Correa mengatakan Ekuador tidak bisa mengambil langkah apapun saat ini karena Snowden belum berada di Ekuador dan tidak sedang mendekati sebuah kedutaan atau perwakilan Ekuador di negara lain.
Mantan analis Badan Keamanan Nasional (NSA) itu diyakini masih berada di Bandara Internasional Moskow dan dicari oleh AS karena membocorkan informasi rahasia tentang program pengintaian yang disebut PRISM.
Snowden, yang melakukan perjalanan ke Moskow dari Hong Kong, telah dicabut paspornya oleh pemerintah AS. "Duta besar Ekuador di Rusia telah bertemu Snowden tapi tidak ada kontak lebih lanjut dengannya," kata Rafael Correa.
Ditanya tentang suaka berobat yang diberikan kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange, Correa mengatakan bahwa perbedaan dengan Assange adalah ia berhasil sampai ke kedutaan Ekuador.
Correa mengatakan setiap keputusan yang dibuat pemerintahnya sehubungan dengan permohonan suaka Snowden, akan didasarkan pada undang-undang AS dan internasional.
Snowden selama ini telah mencari suaka di negara-negara seperti Rusia, China dan Ekuador, yang selama ini bertentangan dengan AS karena dianggap sebagai negara-negara yang membatasi dan memantau kebebasan berekspresi.
"Yakinlah, kami tidak memata-matai siapa pun, kecuali itu adalah kejahatan terorganisasi," tandasnya.
Snowden sebelumnya telah melarikan diri dari Hong Kong ke ibukota Rusia pada 23 Juni lalu, hanya beberapa hari setelah Kejaksaan Amerika mengungkapkan tuduhan spionase terhadap mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika itu karena membocorkan informasi mengenai operasi pengintaian rahasia Amerika.
Langkah Snowden ini meresahkan pemerintah AS, termasuk yang terbaru tentang skandal spionase atas perwakilan Uni Eropa yang membikin berang pemimpin Eropa. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kroasia Resmi Bergabung Uni Eropa
Redaktur : Tim Redaksi