MADRID - El clasico musim 2013-2014 menjadi milik Barcelona. Dalam dua kali bentrok di Primera Division, klub Catalan itu mampu memenangi keduanya. Kemarin (24/3) dini hari, diwarnai kontroversi dan drama, Barca menguasai el clasico edisi ke-226 dengan skor 4-3.
Winger Barcelona Lionel Messi menjadi bintang di malam itu. Dia mencetak hat-trick untuk mengantarkan kemenangan klub berjuluk El Blaugrana tersebut. Dua gol dia cetak via titik penalti pada menit ke-65 dan 85. Di babak pertama, dia memperdaya kiper Diego Lopez dari sisi kanan pertahanan memanfaatkan bola mental dari Neymar.
Penalti pertama Barca dihadiahkan oleh wasit Alberto Undiano setelah Neymar yang sudah one on one dengan Lopez dilanggar bek Sergio Ramos. Ramos diganjar kartu merah plus bonus penalti. Penalti tersebut memantik protes dari Ramos. Sebab, dia merasa tidak melakukan kontak dengan Neymar. Namun, dari siaran ulang terlihat bahwa Ramos sempat menyentuh pemain timnas Brasil tersebut.
Sementara itu, penalti kedua diberikan setelah Andres Iniesta dikeroyok Xabi Alonso dan Daniel Carvajal di kotak penalti. Dua penalti itu dieksekusi Messi dengan sempurna. Kedua tendangan menyasar sisi kiri gawang Lopez. Satu gol Barca lainnya sudah tercipta di babak pertama. Melalui skema umpan yang rapi, Iniesta mampu menjebol gawang Lopez saat laga baru berjalan tujuh menit.
Satu kartu merah dan dua penalti untuk Barcelona itulah yang membuat Cristiano Ronaldo tidak terima. Dia menuding kekalahan tersebut adalah buah konspirasi pihak-pihak yang tidak menginginkan Real menang. "Ada kecemburuan jika Real menang. Mereka tidak terima jika Barcelona keluar dari perburuan gelar," kataya seperti dikutip Daily Mail.
Ronaldo seharusnya juga introspeksi. Los Blancos"julukan Real"juga mendapat hadiah penalti dari Undiano. Hadiah itu diberikan setelah Ronaldo dilanggar Dani Alves. Siaran ulang menunjukkan bahwa pelanggaran tersebut terjadi di luar kotak penalti.
Undiano bukan berarti salah karena langsung menunjuk titik putih meski pelanggaran terjadi di luar kotak. Sebab, memang ada dua pendapat. Satu pendapat menyatakan bahwa penalti bisa diberikan meski pelanggaran terjadi di luar kotak. Namun, itu jika pemain tersebut berpotensi untuk mencetak gol. Pendapat lain menyatakan, penalti harus diberikan di tempat terjadinya pelanggaran.
Namun, entrenador Carlo Ancelotti tak ingin menyalahkan wasit. Menurut dia, timnya membuat banyak kesalahan. Kekalahan tersebut, kata dia, adalah harga yang harus dibayar karena kesalahan mereka sendiri. "Sulit untuk berkomentar tentang keputusan wasit. Tapi, melawan pemain sekaliber Messi kamu tak bisa membuat kesalahan," katanya seperti dikutip Marca.
Kekalahan Real tersebut membuat Primera Divison semakin seru. Tiga tim teratas mengoleksi poin ketat. Atletico Madrid yang memiliki koleksi gol ekstra berada di posisi penguasa diikuti Real di posisi kedua dengan poin kembar 70. Sementara itu, Barcelona berada di posisi ketiga dengan hanya selisih satu poin dari dua klub sekota itu.
Dengan hanya sembilan laga tersisa, siapa yang konsisten di sisa laga Primera Division bakal dinobatkan sebagai raja sepak bola Spanyol. Real diuntungkan karena mereka tak perlu lagi bertemu keduanya. Sementara itu, Barca dan Atletico justru harus bentrok di akhir kompetisi. "Sekarang, setiap laga adalah laga penentuan," kata Ancelotti.
"Liga masih terbuka. Kami membutuhkan reaksi yang cepat dari para pemain. Saya sudah mengatakan berkali-kali, liga akan ditentukan di akhir pertandingan. Kami harus meneruskan pertarungan," imbuh pelatih berpaspor Italia itu. (aga)
BACA JUGA: Marquez Vs Rossi Ingin Duel Lebih Sering
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sigit Enjoy Bermain di Posisi Winger
Redaktur : Tim Redaksi