jpnn.com, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia mencatat delapan partai lolos ambang batas parlemen 4 persen.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan kedelapan partai tersebut yakni PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN menjadi penutup.
BACA JUGA: Survei Indikator, Tingkat Kepercayaan Publik kepada Polri Mencapai 76,4 Persen
Di bawah PAN, ada PPP yang masih belum mampu menembus ambang batas parlemen.
Hal itu diungkapkan oleh Burhanuddin saat survei Indikator Politik Indonesia saat merilis hasil survei bertajuk ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ secara virtual, Minggu (12/11).
BACA JUGA: PAN dan PPP tak Dapat Efek Ekor Jas dari Capres yang Diusung
"Karena, dukungan untuk partai Ka’bah sekadar 3 persen," ungkap Burhanuddin.
Survei nasional Indikator dilakukan dalam rentang 27 Oktober – 1 November 2023, menempatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
“PDIP paling banyak dipilih (24,1 persen), kemudian Gerindra (14,4 persen). PAN berhasil mengantongi 4,3 persen,” kata Burhanuddin.
Pada temuan lain, survei Indikator turut memotret seberapa militan para pendukung partai. Ketika disodorkan pertanyaan kemungkinan mengubah pilihan partai, simpatisan PAN terhitung solid.
Sebab, mayoritas pendukung PAN tak termasuk dalam barisan pemilih lemah.
“Ada sebesar 76,4 persen pendukung PAN yang menyatakan kecil kemungkinan mengubah pilihan. Kendati demikian, masih ada 19 persen yang mengatakan kemungkinan besar mengubah pilihan,” ungkap Burhanuddin.
Dia menambahkan secara garis besar, dalam catatan Burhanuddin, sekitar 27,3 persen pemilih partai saat ini merupakan pemilih lemah, yakni masih besar kemungkinan merubah pilihannya. Dilihat menurut basis partai, PAN dan PDIP paling solid pemilihnya.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul