Elektabilitas Ahok-Djarot Unggul Kemungkinan karena...

Rabu, 01 Februari 2017 – 18:08 WIB
Ahok-Djarot. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Elektabilitas pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat naik drastis dalam survei terakhir lembaga survei Charta Politica.

Pasalnya, saat survei dilakukan November lalu, elektabilitas Ahok-Djarot hanya 26,9 persen.‎

BACA JUGA: Anies-Sandi Unggul Tipis Dalam Survei Terbaru

Hanya terpaut 0,2 persen di atas Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mencapai 26,7 persen. Dan di bawah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang mencapai 29,5 persen.

Namun pada survei yang dilakukan 17-24 Januari, elektabilitas Ahok-Djarot meningkat tajam hingga 36,8 persen, mengungguli Anies-Sandi 27 persen dan Agus-Sylvi yang turun menjadi 29,9 persen.‎

BACA JUGA: Ahok Tetap Sapa Warga Meskipun Pakai Kaus Agus-Silvy

Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya menilai naiknya elektabilitas pasangan nomo urut dua, kemungkinan di antaranya dipengaruhi penampilan mereka pada debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, 13 Januari lalu.

"Sebelumnya (survei November 2016) masyarakat kan ‎hanya menilai berdasarkan apa yang mereka baca lewat pemberitaan dan media sosial, atau ketika didatangi kandidat. Nah pada saat debat, muncul penilaian objektif, paslon diuji dengan pertanyaan dan cara menjawab," ujar Yunarto saat merilis hasil survei Charta Politica di Jakarta, Rabu (2/1).

BACA JUGA: Timses Pastikan Ahok Akan Kunjungi Pulau Pramuka

Yunarto mendasari prediksinya, karena pada survei yang dilakukan 17-24 Januari, Charta Politica menanyakan ke responden terkait penilaian mereka terhadap penampilan paslon ketika debat digelar 13 Januari.

Hasilnya, ‎40,5 persen responden menilai pasangan Ahok-Djarot unggul. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno 25,2 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 24,3 persen.

"Responden menilai pasangan Ahok-Djarot paling baik dalam menyampaikan visi, misi dan program kerjanya pada saat debat. ‎‎Jadi debat memiliki efek pada perubahan sikap masyarakat," ucap Yunarto.

Survei Charta Politica dilakukan pada 17-24 Januari, lewat ‎model tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 767 responden dari 800 orang yang direncanakan.

Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.‎(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin DKI Berencana Undang Tiga Paslon


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler