jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Poltracking Indonesia memperlihatkan elektabilitas PDI Perjuangan jauh melampaui partai-partai lain.
PDIP berada di urutan teratas dengan elektabilitas 20,4 persen, sementara Partai Gerindra yang berada di urutan kedua mengantongi elektabilitas 10,5 persen.
BACA JUGA: Jelang Silaturahmi Politik Puan dengan Prabowo, Elite PDIP-Gerindra Bertemu
Selisih keduanya cukup mencolok, persentase Gerindra nyaris hanya setengah dari PDIP.
"PDI Perjuangan teratas dengan 20,4 persen, jadi melampaui 20 persen, stabil."
BACA JUGA: Hasil Survei ICRC: 76 Persen Masyarakat Puas Terhadap Kinerja Anies
"Perolehan PDIP ini dua kali lipat dari perolehan runner up, yaitu Partai Gerindra nomor dua dengan 10,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR.
Hanta mengatakan hal tersebut saat merilis hasil survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk 'Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024', di Jakarta, Rabu (31/8).
BACA JUGA: Gerindra tak Setuju Wacana Penundaan Pemilu 2024, Ini Alasannya
Urutan ketiga terdapat Partai Golkar 9,5 Persen, Partai Demokrat naik 8,6 persen, PKB 8,0 persen.
Partai NasDem 6,7 persen, PKS 5,2 persen, PAN 4,1 persen, PPP 3,1 persen, dan Perindo 1, 9 persen.
Survei dilalukan pada 1-7 Agustus 2022 dengan metode stratified multistage random sampling.
"Itu adalah sepuluh partai terbesar di Indonesia saat ini berdasarkan survei Agustus 2022."
"Urutannya, PDI Perjuangan, Partai Gerindra Partai Golkar, Partai Demokrat, PKB, Partai NasDem, PKS, PAN, PPP, dan Perindo," kata Hanta.
Merespons hasil survei, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan melalui hasil survei ini elektabilitas PDI Perjuangan masih tinggi dan harus disyukuri.
"Hasil survei ini disyukuri untuk membangun optimisme. Ini menunjukkan apa yang dilakukan partai selama ini diterima masyarakat," ucapnya.
Dia lebih lanjut mengatakan PDIP menyikapi setiap hasil survei sebagai suatu instrumen dinamis dalam melakukan sebuah analisis strategis atas persepsi yang muncul dari responden.
"Partai terus bekerja turun ke bawah. Melakukan berbagai konsolidasi dan tidak boleh terlena. Demikian yang selalu diamanatkan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri," pungkas Hasto. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang