jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara melihat elektabilitas Capres Gerindra Prabowo Subianto semakin meningkat dalam beberapa hasil survei, karena adanya faktor Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) para pendukung Pabowo, yang dulu sempat bermanuver ke Anies Baswedan.
"Dalam survei banyak juga yang mengungkapkan bahwa pendukung Prabowo yang kecewa karena masuk ke pemerintahan itu mulai berangsur-angsur balik kandang," ujar Igor Dirgantara.
BACA JUGA: Prabowo Dinilai Capres Paling Karismatik di Kalangan Anak Muda
Hal itu membuat Prabowo kembali mendapatkan posisinya sebagai kandidat capres terkuat untuk Pilpres 2024 mendatang.
Terbaru, Prabowo berada diurutan pertama dalam hasil survei SPIN periode 15-25 Juli 2023 dengan torehan suara sebanyak 41,7 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan jumlah 30,3 persen dan Anies di posisi ketiga dengan 21 persen.
BACA JUGA: PAN Diprediksi Bakal Meraup Banyak Suara Anak Muda di Pemilu 2024
Selain di SPIN, Prabowo juga mendapat hasil maksimal di Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023 dengan torehan suara sebanyak 35,7 persen dalam simulasi 3 nama capres.
Bahkan, di Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 Prabowo mendapat hasil tertinggi dengan 35,8 persen.
BACA JUGA: Disukai Generasi Muda, Prabowo Raih Survei Tinggi di Kalangan Milenial
Itu menunjukan elektabilitas Prabowo semakin meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu, Igor melihat adanya manuver yang dilakukan basis pendukung Ganjar yang merapat kepada Prabowo.
"Pemilih yang mendukung Ganjar kenapa bermanuver ke Prabowo dan meninggalkan Ganjar karena mereka melihat kalau Ganjar itu tidak berdaulat karena ada embel-embel petugas partai dan harus taat kepada ketua umum PDIP meskipun Ganjar sebagai capres," sebut Igor.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada