jpnn.com, JAKARTA - Nama mantan menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti dinilai berpotensi melaju sebagai salah seorang kandidat di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Paling tidak, hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).
BACA JUGA: Dihujat Susi Pudjiastuti, Lucinta Luna Akhirnya Minta Maaf
Elektabilitas Susi tertinggi dibanding sejumlah menteri, mantan menteri maupun pejabat dan mantan pejabat setingkat menteri lainnya.
"Susi Pudjiastuti mendapatkan nilai tertinggi dengan 22,2 persen, diikuti dengan Mahfud MD 17,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam keterangannya, Jumat (7/5).
BACA JUGA: Jamiluddin Tegas Menyebut AHY Bertemu Anies Urusan Pilpres 2024
Di urutan ketiga terdapat nama mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo 16,7 persen. Kemudian disusul Menteri BUMN Erick Thohir 16,1 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai, para pejabat dan mantan pejabat memiliki peluang mengisi panggung politik 2024.
BACA JUGA: Hati-Hati dengan WhatsApp Pink, Hp Anda Bisa Dibobol
"Terlebih mereka masih memiliki panggung politik yang lebih panjang dibanding beberapa kepala daerah yang akan selesai masa jabatannya di 2022 dan 2023," ucapnya.
Menurut pria yang akrab disapa Hensat itu, nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Sudirman Said, Erick Thohir, Mahfud MD dan tokoh oposisi Gatot Nurmantyo tidak bisa dianggap remeh.
"Belum lagi para tokoh TNI/Polri yang muncul di survei sebelumnya seperti Tito Karnavian, Budi Gunawan, Boy Rafli, atau Doni Monardo," kata Hensat.
Survei 'Peluang dari Timur' diselenggarakan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI dengan menggunakan metode face to face interview.
Survei melibatkan 1 215 responden yang berada di 34 provinsi.
Survei dilaksanakan pada 10-19 April 2021 lalu dengan margin of error ± 2,81 persen pada interval kepercayaan 95 persen.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susi Pudjiastuti Sangat Mengecam Tindakan Lucinta Luna
Redaktur & Reporter : Ken Girsang