jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi sebagai sosok calon wakil presiden (cawapres) dalam sejumlah survei.
Hal itu imbas dari kerja nyata yang telah ia lakukan di Kementerian BUMN dan PSSI.
BACA JUGA: Erick Thohir Cawapres Terbaik Versi Warga NU
Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik Universitas Jember Agung Purwanto mengatakan elektabilitas Erick Thohir cukup untuk mengantarkannya menjadi cawapres.
Tingginya elektabilitas menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini dilihat Agung berpotensi menebalkan suara dari partai–partai pengusung.
BACA JUGA: Punya Jaringan Kuat, Erick Thohir Disebut Pembawa Solusi Bagi Indonesia
“Artinya, Erick Thohir potensial menambah suara dari partai besar yang memasangkannya sebagai cawapres,” terang Agung.
Seperti diketahui survei yang telah dilakukan oleh Poltracking pada Februari 2023 hingga April 2023 dalam kategori cawapres, Erick Thohir sukses menempati peringkat pertama dalam simulasi 20 nama cawapres dengan angka 16,3%.
BACA JUGA: Erick Thohir Punya Segudang Prestasi di BUMN dan Jadi Cawapres Paling Menjanjikan
Kemudian, pada simulasi 10 nama cawapres, Erick Thohir juga menduduki peringkat pertama dengan skor 17,1%.
Senada, survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia periode 26-30 Mei itu juga menyajikan hasil yang beragam dari kategori cawapres.
Dari survei tersebut, Erick Thohir berhasil unggul dari lawan-lawannya. Dalam survei tersebut, Erick Thohir total meraup angka elektabilitas sebesar 15,5 persen.
Karenanya, Agung mengatakan apabila Erick Thohir diusung oleh parpol besar, maka kans kemenangan yang dimiliki juga akan meningkat.
Mengingat partai maupun kandidat capres yang diusung juga memiliki basis massa tardisional.
“Modal elektabilitas Erick Thohir jika ditambahkan dengan pendukung tradisional partai dan dipasangkan dengan capres kader partai besar, tentu peluang menang akan besar,” pungkas Agung Purwanto. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif