jpnn.com, JAKARTA - Antusiasme masyarakat memeriahkan Festival Perikanan Nusantara terlihat dari ramainya peserta yang mengikuti lomba. Festival Perikanan Nusantara yang merupakan salah satu rangkaian Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-6 digelar di Silang Monas Timur Jakarta, Minggu (24/11).
Salah satunya adalah lomba kostum biota laut. Dalam lomba kostum, para peserta antusias menampilkan karya-karya unik yang menggambarkan biota laut, seperti beraneka ikan warna-warni, hiu, lumba-lumba, gurita, kerang, kepiting, penyu, ubur-ubur, dan masih banyak lagi. Tercatat lebih dari 2000 orang yang terdiri dari peserta lomba kostum, gerak dan lagu Himpaudi.
BACA JUGA: TNI AL dan KKP Gelar Festival Gerakan Makan Ikan
Peserta lomba terdiri dari 2-10 dan diwajibkan mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri yang diwakili oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, fashion designer, media, fotografer dan Himpaudi. Hadiah yang diperebutkan pun mencapai jutaan rupiah. Untuk juara pertama mendapatkan hadia uang tunai sebesar Rp 10 juta.
Selain lomba parade kostum biota laut, ada gerak dan lagu Himpaudi, pemeriksaan kesehatan tulang, dan makan olahan ikan gratis.
BACA JUGA: Wow! Ada Festival Ikan Nusantara dan Lomba Masak di Muara Angke
Dirjen Penguatan Daya Saing Produksi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Agus Suherman mengatakan, festival yang bekerja sama dengan Himpaudi ini bertujuan untuk mengampanyekan gerakan makan ikan (Gemari) di Indonesia.
“Keterlibatan Himpaudi karena berhubungan dengan anak usia dini, jadi sejak usia dini mereka sudah diperkenalkan dan diharapkan tahu tentang pentingnya mengonsumsi ikan untuk kesehatan, kecerdasan dan kekuatan mereka di kemudian hari," kata Agus saat ditemui sela-sela acara.
Agus mengatakan, potensi perikanan di Indonesia saat ini cukup potensial. Dengan adanya gerakan makan ikan ini diharapkan bisa mencegah terjadinya stunting. "Ikan memiliki kandungan protein cukup bagus sebagai sumber gizi dan solusi mengatasi stunting," imbuh dia.
Agus menambahkan bahwa pihaknya mencatat hingga per Oktober 2019, gerakan makan ikan yang digaungkan KKP sudah mencapai 51 kilogram (Kg) per kapita dari target 54 Kg per kapita per tahunnya atau 2019. Sementara untuk di 2020 sendiri dirinya menargetkan sebanyak 56 Kg per kapita.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh