jpnn.com, NGANJUK - Demo warga Desa Ngepung, Nganjuk, Jawa Timur berupaya menghentikan paksa proyek pavingisasi di desanya kemarin.
Warga yang didominasi emak-emak dan anak-anak sejak pagi mendatangi lokasi proyek pembangunan paving, karena kualitas sangat buruk.
BACA JUGA: Emak-emak Pusing, Harga Semua Jenis Cabai Meroket
Demo warga ini juga protes upah pekerja yang seharusnya dibayar 30 persen dari nilai pagu proyek, tetapi hanya diberikan 20 persen saja.
Warga menghentikan pembangunan dengan cara memasang pohon pisang di jalan, dan membuang serta menghancurkan sejumlah paving yang kualitasnya buruk.
BACA JUGA: Power of Emak - Emak, Sambil Gendong Bayi Berani Lawan Maling
Hal itu dilakukan agar pemerintah desa bisa melihat langsung kualitas paving yang tak layak pakai.
Menurut Marto ketua rukun setempat, pembangunan paving di Gang Veteran menelan biaya Rp 150 juta. Dibangun dari anggaran dana desa, dengan sistem sewa kelola.
"Seharusnya warga yang membangun diberi upah 30 persen dari pagu proyek, tetapi hingga pekerjaan sudah 90 persen, pihak panitia proyek atau aparat desa tak mau memberikan kekurangannya," kata Marto.
Sementara itu menurut salah satu panitia proyek desa, Wito, tahun ini ada dua titik proyek pembangunan pavingisasi jalan.
Yaitu di Gang Veteran dan Gang Mayang. Khusus di Gang Veteran pekerjaan sudah mencapai 90 persen,sementara di Gang Mayang dengan total anggaran sebesar Rp 62 juta belum dikerjakan sama sekali.
"Kami sudah mengusulkan kepada kepala desa agar segera membayar kekurangan biaya pekerja, tetapi hingga saat ini tidak mau membayar sisanya," tambah Wito.
Panitia proyek Desa Ngepung dan warga akan terus menghentikan proyek. Warga berharap kepala desa bisa bekerja sesuai dengan aturan dan harapan masyarakatnya. (pul/pojokpitu/jpnn)
Video Pilihan :
Redaktur & Reporter : Natalia