Emil tak Ingin Kecolongan Banjir

Minggu, 15 Desember 2013 – 08:48 WIB

BANDUNG-  Tidak mau kecolongan banjir lagi, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengaku akan mengatasi banjir beberapa kawasan.“Untuk menangani banjir, kami menyiapkan program jangka pendek dan jangka menengah,” ujar lelaki yang akrab disapa Emil ini.
 
Menurut Emil, untuk jangka pendek pihaknya telah mengerahkan relawan gorong-gorong alias pasukan ungu putih. Namun kegiatan mereka fokus pada penggalian gorong-gorong, membuat biopori pemukiman dan membuat sumur resapan.
 
"Jangka pendeknya kita gali gorong-gorong, membuat biopori pemukiman dan bikin sumur resapan. Memang tidak menghilangkan banjir, minimal mengurangi. Menghilangkan agak repot," jelasnya.
 
Sementara untuk jangka menengah, lanjut Emil, Pemkot Bandung sudah menyiapkan pembangunan danau buatan di Gedebage. Sesuai hasil penelitian, untuk menampung limpahan air banjir dibutuhkan dua danau yang masing-masing memiliki luas tujuh hektare.
 
"Lokasinya di belakang Pertamina dan Gelora BLA. Danau itu pembelian aset, masuk DPKAD, dan sudah dianggarkan tahun depan," ungkapnya.
 
Namun untuk satu danau, sudah terpecahkan setelah pengembang dari Sumarecon berkomitmen menyiapkan lahan untuk pembuatan satu danau.
 
"Sisanya diupayakan Pemkot. Memang awalnya pengen semua danau dari kita tetapi setelah lobi, Sumarecon mau menyediakan," ungkapnya.
 
Sementara itu, untuk mensukseskan pembuatan sejuta sumur biopori setidaknya sudah ada sekitar 4 ribu relawan yang mendaftarkan diri, lewat berbagai media sosial.
 
"Ternyata banyak juga yang ingin ikutan. Lewat sosial media dan sms total kemarin saja sudah 3.600," ujar Emil.
 
Seperti diketahui, Emil menargetkan akhir tahun ini ada  1 juta biopori di Kota Bandung. Hitungannya, kalau setiap RT minimal membuat 120 lubang biopori, maka total 1 juta tersebut bisa terwujud. Saat ini Kota Bandung sendiri memiliki 9.600 RT.
 
Menurut Emil, Pemkot memfasilitasi warga dengan menyediakan alat bor. Dananya sendiri sepertiga dari APBD dan duapertiga dari dana CSR.
 
"Kalau bisa tahun ini 1 juta, nanti tahun depan bisa sejuta lagi dengan pola yang sama. Keuntungannya kan banyak. Banjir kurang, cadangan air naik, dan bisa jadi tempat sampah," terangnya. (mur)

BACA JUGA: Penggusuran Kubur Picu Diskriminasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Agam Juara Umum Baca Kitab Kuning


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler