Emilia Tjongkono, Lulusan Harvard yang Sukses Berbisnis Dekorasi Bunga

Jumat, 31 Mei 2024 – 04:09 WIB
Pengusaha cantik Emilia Tjongkono. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha cantik, Emilia Tjongkono bercerita awal dirinya berkecimpung di dunia dekorator dan agensi visual.

Emilia mengawali bisnisnya itu dari hobi dan kecintaannya akan dekorasi visual. Dia belajar merangkai bunga secara autodidak dan menawarkan ke teman-temannya. 

BACA JUGA: Warsilah Sukses jadi Pengusaha Berkat Holding UMi BRI

Mendapat respons yang cukup baik, dia pun memutuskan untuk mendirikan Designmill Co dan menerima order mendekor acara ulang tahun, bridal shower, dan pernikahan.

Menurut Emilia, dia menawarkan jasa yang berbeda dengan dekorasi yang lain, karena mengawinkan dekorasi dengan background visual communication.

BACA JUGA: Tashya Megananda Yukki Terpilih Menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Boga

"Kami juga menawarkan jasa design craft/pernak pernik termasuk invitation, menu, table number, dll. Bedanya kami menawarkan end-to-end service," ujar Emilia, dalam keterangannya, Kamis (30/5).

Ibu dua anak itu mengatakan, semua yang dijalaninya itu dengan sepenuh hati. Mulai dari kreasi, konsep, dan membantu klien senang.

BACA JUGA: Dua Pengusaha Cantik Ini Berbagi Kiat Sukses Membangun Bisnis Kongsi Lewat Buku

"Mendekorasi ini walau sangat menantang, namun, dengan dedikasi dan tujuan melihat klien puas menjadi semangat saya," tutur Emilia.

Meski bisnisnya sempat jatuh saat pandemi, lulusan Bachelor of Visual Communication di Australia & Harvard Business ini menyerah.

Dia melakukan terobosan dengan membantu para home industry agar tetap bisa bertahan, bahkan melahirkan brand Speak Up. 

"Kami menawarkan jasa branding, packaging, photoshoot, dlll agar bisnis home industriy client juga bisa jalan.” ujarnya.

Berkat kegigihannya, Emilia sekarang sering menghandle event nasional, maupun internasional di Bali.

Salah satunya menjadi vendor dekorasi G20 dan menjadi salah satu dekor pertama yang mempropagandakan sustainable wedding.

Menurutnya kuncinya adalah mempersiapkan segala sesuatu harus dengan baik dan mendengar kebutuhan pelanggan.

“Passion akan terus menerus datang dan ngalir dengan sendirinya. Kreativitas pun enggak perlu dipaksa," katanya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler