MALANG- Emosi tinggi membawa Mubarokah alias Barot, 28 tahun, warga Dusun Karangan, Desa Donowarih, Karangploso masuk ke dalam jeruji besi, Kamis (11/4). Dia dilaporkan ke Mapolsekta Sukun oleh kakak iparnya, Endang Susiawati, 22 tahun, warga Jalan Rawisari Malang.
Gara-garanya, dia nekat membenturkan kepala Endang ke pintu rumah kemudian membantingnya. Akibat penganiayaan itu, Endang menjalani rawat inap di RS Panti Waluya Malang. Kapolsek Sukun, AKP Lukman Cahyono SIK mengatakan, tersangka ditangkap setelah korban diantar keluarganya melapor ke polisi. Menurut mantan Kasatlantas Polres Banyuwangi ini, korban mengalami luka di tulang kepala.
“Saya sebenarnya tidak ada niatan untuk melakukan penganiayaan kepada kakak ipar saya itu,” tutur Mubarokah kepada Malang Post.
Namun, beberapa kali dia mengaku mendengar namanya disebut sebagai orang yang banyak ngomong. “Saya dikatakan mulut saya seperti perempuan,” lanjut dia.
Mulanya, Mubarokah berusaha sabar dengan perilaku kakak kandung istrinya itu. Namun lama kelamaan, emosi pria yang bekerja sebagai tukang bangunan ini pun membuncah. Dia lantas mendatangi rumah Endang, sore hari. Dijelaskannya, ketika itu dia juga hendak meminta uang hasil bekerja milik adik istrinya, cek cok keduanya pun terjadi. “Saya sebenarnya hanya berusaha mengingatkan saja,” kata Mubarokah.
Tapi emosinya yang tinggi, akhirnya tidak bisa dipendam melihat perkataan Endang yang menurutnya suka menyakitkan. Seketika, dia menarik rambut Endang dan membenturkannya ke daun pintu sebanyak dua kali. Setelah itu, dia membanting Endang ke lantai cor hingga tak sadarkan diri. Usai melakukan perbuatan itu, dia pergi. Beberapa anggota keluarga yang melihat kejadian ini membawa korban yang masih kelenger ke Mapolsekta Sukun. Setelah itu membawanya ke RS Panti Waluya. (mar)
Gara-garanya, dia nekat membenturkan kepala Endang ke pintu rumah kemudian membantingnya. Akibat penganiayaan itu, Endang menjalani rawat inap di RS Panti Waluya Malang. Kapolsek Sukun, AKP Lukman Cahyono SIK mengatakan, tersangka ditangkap setelah korban diantar keluarganya melapor ke polisi. Menurut mantan Kasatlantas Polres Banyuwangi ini, korban mengalami luka di tulang kepala.
“Saya sebenarnya tidak ada niatan untuk melakukan penganiayaan kepada kakak ipar saya itu,” tutur Mubarokah kepada Malang Post.
Namun, beberapa kali dia mengaku mendengar namanya disebut sebagai orang yang banyak ngomong. “Saya dikatakan mulut saya seperti perempuan,” lanjut dia.
Mulanya, Mubarokah berusaha sabar dengan perilaku kakak kandung istrinya itu. Namun lama kelamaan, emosi pria yang bekerja sebagai tukang bangunan ini pun membuncah. Dia lantas mendatangi rumah Endang, sore hari. Dijelaskannya, ketika itu dia juga hendak meminta uang hasil bekerja milik adik istrinya, cek cok keduanya pun terjadi. “Saya sebenarnya hanya berusaha mengingatkan saja,” kata Mubarokah.
Tapi emosinya yang tinggi, akhirnya tidak bisa dipendam melihat perkataan Endang yang menurutnya suka menyakitkan. Seketika, dia menarik rambut Endang dan membenturkannya ke daun pintu sebanyak dua kali. Setelah itu, dia membanting Endang ke lantai cor hingga tak sadarkan diri. Usai melakukan perbuatan itu, dia pergi. Beberapa anggota keluarga yang melihat kejadian ini membawa korban yang masih kelenger ke Mapolsekta Sukun. Setelah itu membawanya ke RS Panti Waluya. (mar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Kasus Cyber Crime Berhasil Diungkap
Redaktur : Tim Redaksi