BALIKPAPAN – Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) Polda Kaltim mencatat selama Januari hingga April tahun ini sebanyak empat kilogram sabu-sabu beradar di Balikpapan. Jumlah tersebut merupakan barang bukti yang diperoleh dari 150 kasus yang diungkap dengan 329 tersangka dan 179 pemakai.
"Ini yang baru kami ungkap, barang yang beredar tentu lebih banyak dari jumlah barang bukti yang sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Komisaris Besar Antonius Wisnu, seperti diberitakan Kaltim Post (JPNN grup), Rabu (15/5).
Menurutnya, narkoba jenis sabu-sabu paling banyak ditemukan karena selain untuk bisnis, ada pula konsumen yang sudah ketergantungan. Pihak polisi pun akan terus melakukan pengungkapan dan penyelidikan kasus narkoba ini. Setelah sabu-sabu, jenis narkoba lain yang banyak diungkap adalah ekstasi serta double L.
“Rata-rata pengungkapan kasus narkoba ini berkat laporan dari masyarakat. Ini salah satu bentuk pencegahan. Namun yang terpenting, jangan mengenal narkoba, atau sampai mengonsumsinya,” paparnya.
Di Kaltim, sejumlah kasus sabu-sabu sudah sampai mengarah ke sindikat internasional. Hal itu terbukti dengan sejumlah pengungkapan narkoba dari India yang merupakan kerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya B Balikpapan.
“Intinya, kalau tidak ada yang mengonsumsi sabu-sabu, dengan sendirinya peredaran dan pengiriman tersendat, akhirnya barang tidak laku. Jadi pencegahan narkoba bisa dimulai dari diri sendiri,” jelas Wisnu.(aim/tom/fuz/jpnn)
"Ini yang baru kami ungkap, barang yang beredar tentu lebih banyak dari jumlah barang bukti yang sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Komisaris Besar Antonius Wisnu, seperti diberitakan Kaltim Post (JPNN grup), Rabu (15/5).
Menurutnya, narkoba jenis sabu-sabu paling banyak ditemukan karena selain untuk bisnis, ada pula konsumen yang sudah ketergantungan. Pihak polisi pun akan terus melakukan pengungkapan dan penyelidikan kasus narkoba ini. Setelah sabu-sabu, jenis narkoba lain yang banyak diungkap adalah ekstasi serta double L.
“Rata-rata pengungkapan kasus narkoba ini berkat laporan dari masyarakat. Ini salah satu bentuk pencegahan. Namun yang terpenting, jangan mengenal narkoba, atau sampai mengonsumsinya,” paparnya.
Di Kaltim, sejumlah kasus sabu-sabu sudah sampai mengarah ke sindikat internasional. Hal itu terbukti dengan sejumlah pengungkapan narkoba dari India yang merupakan kerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya B Balikpapan.
“Intinya, kalau tidak ada yang mengonsumsi sabu-sabu, dengan sendirinya peredaran dan pengiriman tersendat, akhirnya barang tidak laku. Jadi pencegahan narkoba bisa dimulai dari diri sendiri,” jelas Wisnu.(aim/tom/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibunuh saat Minum Miras
Redaktur : Tim Redaksi