SURABAYA - Di Jatim, banjir besar akibat luapan bengawan Solo dan beberapa anak bengawan juga terus mengancam. Paling tidak ada empat kabupaten yang setiap tahun menerima nasib paling parah. Yakni, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengungkapkan, empat daerah tersebut masuk perhatian utama bencana banjir. Di antara empat daerah itu, menurut Saiful, Lamongan, Tuban dan Gresik masuk siaga 1. Sementara Bojonegoro masuk siaga 2.
"Daerah itu perlu segera mendapatkan bantuan dan pemprov akan terus berkoordinasi dengan kabupaten terkait untuk penanganannya," ucap mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal itu, kemarin.
Saiful merinci, Lamongan akan mendapatkan kucuran Rp 150 juta, Bojonegoro (Rp 300 juta), Gresik (Rp 300 juta) dan Tuban (Rp 150) juta. Besaran dana tersebut bergantung pada cakupan wilayah yang dilanda banjir. "Gubernur memiliki dana yang besar untuk penanganan bencana dan sebagian dana tersebut yang dipakai. Kalau masih kekurangan akan digerojok lagi," ucapnya. Masing-masing kabupaten tersebut juga mendapatkan bantuan beras 500 sak.
Dia menambahkan, sebelum musibah datang, pemprov sudah menyiapkan sejumlah antisipasi. Di antaranya membangun sejumlah bendungan di Bojonegoro. Bendungan tersebut setidaknya bisa menampung separuh dari kapasitas air yang ada sekarang. "Memang air tidak tertampung semuanya. Namun setidaknya terkurangi," terangnya. Pemprov kini juga membikin sejumlah tanggul di tepian sungai-sungai yang luapan airnya berpotensi menimbulkan banjir.
Saiful mengungkapkan, berdasarkan pantuannya, hingga kini memang belum ada wilayah kondisinya parah. Namun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, wilayah-wilayah tersebut memang sudah menjadi langganan banjir. "Sama sebenarnya dengan tahun lalu. Statusnya kini masih siaga. Tapi kami terus melakukan pemantauan agar bencana ini bisa tertanggulangi," ucapnya.
Di Gresik, luapan Kali Lamong selama tiga hari terakhir telah menyasar ke kawasan Kecamatan Cerme. Diprediksi, pekan-pekan ini kenaikan sungai sepanjang 25 km itu mengalami kenaikan.
Kali Lamong mengalami peningkatan debit signifikan pada Sabtu (14/1) malam hingga Minggu dinihari kemarin. Meski tak sampai ke pemukiman warga, luberan air menggenangi beberapa titik jalur akses utama Cerme-Benjeng selama beberapa jam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik telah memberikan warning siaga kepada seluruh kawasan rawan terdampak. "Dari data yang kami terima, mulai pekan ini potensi luapan mengalami kenaikan signifikan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik Iwan Lukito, kemarin.
Di Pati, Jateng luberan kali Juwono juga menggenangi dua kacamatan. Yakni, Gabus dan Sukolilo. Sebagian warga telah mengungsi ke tempat aman. (git/ris/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Rumput Laut Anjlok
Redaktur : Tim Redaksi