Empat Kondisi ini Bisa Membahayakan Ibu Hamil

Sabtu, 05 November 2016 – 08:18 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - GANGGUAN kehamilan terkadang bisa membahayakan kondisi ibu atau janin dalam kandungan.

Karena itu, penting melakukan pemeriksaan secara rutin agar ibu mengetahui kondisi calon bayi.

BACA JUGA: Mau ke Wakatobi? Mendingan 12-15 November Aja Deh

Gangguan kehamilan bisa terjadi secara mendadak dan biasanya tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Lalu apa saja kondisi berbahaya yang bisa terjadi saat masa kehamilan? Berikut ulasannya, seperti dilansir laman Cheat Sheet, Kamis (3/11).

BACA JUGA: 45 Lamborghini Pemikat Mata

1. Preeklamsia.

Preeklamsia yang bisa terjadi selama kehamilan dan enam minggu setelah melahirkan, ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin.

BACA JUGA: Lantunan Indah Simfoni Amal

Tanda-tanda lain adalah pembengkakan, kenaikan berat badan tiba-tiba, sakit kepala dan perubahan dalam visi.

Menurut Preeklampsia Foundation, preeklamsia merupakan penyebab utama dari kematian ibu dan bayi secara global. Untuk menghindarinya, tekanan darah Anda harus rutin diperiksa selama kehamilan.

2. HELLP

Sering dianggap sebagai bagian dari preeklamsia, sindrom HELLP memiliki spesifikasi sendiri, karena bisa menjadi komplikasi yang mengancam jiwa selama kehamilan.

Bahaya penyakit ini bisa dilihat dari namanya, H (hemolisis atau penguraian sel darah merah), EL (enzim hati) dan LP (jumlah trombosit yang rendah).

Karena tanda-tanda tidak selalu kelihatan, diagnosis bisa lebih sulit. Tapi jangan tertipu.

Yayasan Preeklamsia melaporkan angka kematian global bumil 25 persen akibat sindrom ini.

Wanita hamil yang mulai mengalami sakit kepala, mual dan perubahan fisik, tekanan darah dan urin harus segera diperiksa.

3. Gestational diabetes.

Gestational diabetes terjadi ketika seorang wanita memiliki kadar glukosa darah tinggi selama kehamilan. Ini tidak berarti dia menderita diabetes sebelum hamil atau bahwa dia akan memiliki diabetes setelah dia melahirkan.

Gestational diabetes adalah hasil dari resistensi insulin yang terjadi ketika hormon dari plasenta ibu memblokir peran insulin dalam tubuh.

Selanjutnya, diabetes gestasional biasanya tidak berkembang sampai tahap akhir kehamilan yang merupakan kabar baik bagi bayi. Karena tubuh bayi sudah terbentuk, bayi tidak berisiko cacat lahir.

4. Plasenta previa.

Plasenta adalah apa yang menjaga bayi dalam kandungan.

Plasenta terletak rendah di dalam rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim.

Dan selama persalinan, plasenta mungkin terpisah dari dinding rahim. Menurut American Pregnancy Association, gejala yang paling umum adalah pendarahan tanpa rasa sakit selama trimester ketiga, memengaruhi satu dari 200 wanita pada tahap ini.

Seorang dokter biasanya akan merekomendasikan istirahat setelah plasenta previa didiagnosis.(fny/chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kafein Bisa Meningkatkan Kesehatan Otak Perempuan, Asal...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler