jpnn.com, MATARAM - Jajaran Polsek Cakranegara, Lombok, NTB melakukan razia di sejumlah tempat hiburan. Sasaran mereka tujuh hotel dan homestay melati di kawasan Cakranegara.
Puluhan petugas diturunkan dalam razia ini. Hasilnya memang tidak mengecewakan. empat pasangan diduga mesum berhasil ditemukan petugas. Mereka lantas diangkut dan dibawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan.
BACA JUGA: Razia Tempat Hiburan, Polisi Dapat Kondom Bekas
”Ada pelajar juga yang kena jaring. Nanti akan kita panggil orang tuanya untuk dilakukan pembinaan,” kata Kapolsek Cakranegara Kompol Haris Dinzah seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group), Senin (8/5).
Sebelumnya, jajaran Polsek Senggigi yang dipimpin langsung Kapolsek Senggigi Kompol Wendi Oktariansyah. Dia membagi tiga tim. Masing-masing tim dipimpin Kapolsek, Wakapolsek, dan Kanitreskrim. Mereka menyasar sejumlah tempat hiburan yang disinyalir dijadikan lokasi prostitusi.
BACA JUGA: Kondom-kondom Bekas Rusak Citra Pariwisata Halal
Dalam penelusuran petugas, salah satu spa di Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, ditemukan sejumlah barang bukti. Antara lain enam bungkus kondom utuh dan lima kondom yang telah terpakai.
Kondom yang telah terpakai itu ditemukan petugas di dalam tong sampah. Di tempat yang sama pula, di tong sampah, petugas mengamankan dua bungkus kondom yang telah dibuka.
BACA JUGA: 2 Siswi SMA Rela Jual Diri Rp 1 Juta demi Uang Saku
”Ada dugaan kegiatan prostitusi, nanti pemiliknya akan kita interogasi dulu,” kata Wendi.
Sekitar pukul 23.00 Wita, petugas bergerak menuju salah satu homestay di Dusun Batubolong, Desa Batulayar. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan petugas, meski saat itu mereka tidak mendapati pemilik homestay.
Di tempat tersebut, petugas menemukan satu pasangan yang menginap, yakni WD, 22 tahun, asal Lobar dan WA, 20 tahun, asal Lombok Tengah. Mereka ditemukan di dalam kamar tengah berduaan.
Dalam penggerebekan di kamar tersebut, polisi juga menemukan satu kondom yang telah terpakai. Ketika ditanyai petugas terkait buku nikah, kedua pasangan tersebut tak mampu menunjukkannya.
”Tidak ada pak,” kata WD di depan petugas.
Mendapat pengakuan tersebut, tanpa ampun petugas langsung menggiring keduanya ke mobil untuk diperiksa di Mapolsek Senggigi. Wendi mengatakan, razia yang dilakukan jajarannya untuk mendukung citra pariwisata halal yang menjadi jargon Provinsi NTB.
”Kita kan sudah dikenal dengan pariwisata halalnya, jadi hal-hal yang seperti ini tidak boleh ada,” tegas dia.(dit/r2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Dua Kali Gagal Razia, Ada Yang Bocorkan Info
Redaktur & Reporter : Friederich