jpnn.com, SURABAYA - Arva School of Fashion kembali menggelar annual fashion show. Kali ini tema yang diusung adalah Modern Society, Preppy Retro, Pastel Tropical, dan Divinity Essence.
Ciawita Lautama, senior educator sekolah busana tersebut, mengatakan bahwa empat tema itu masih menjadi tren pada 2019. ''Tiap karakter memiliki keunggulan tersendiri," katanya saat dijumpai di sela perhelatan di Tunjungan Plaza 6.
Preppy Retro, misalnya. Karakter tema busana tersebut adalah cerdas dan cenderung rebellious. Sabtu itu, Arva menampilkan sejumlah rancangan Savira Dewi. Dia lebih banyak menggunakan warna-warna yang berani, tapi kesannya lembut. Misalnya, biru, kuning, dan putih.
''Retro masih akan digandrungi anak muda,'' katanya. Sebab, selain sederhana dan unik, warna busana retro cenderung cocok untuk warna kulit apa pun. Retro, bagi sebagian orang, juga menimbulkan kesan intelek dan kasual.
Jika dibandingkan dengan tiga tema lain, retro cenderung lebih favorit. Sebab, busana tersebut bisa dipadupadankan dengan banyak aksesori. ''Kacamata alien atau anting bulat bisa mempertegas kesan retro," lanjut Savira.
Menurut dia, penggemar busana retro memang lebih banyak anak muda. ''Retro ini representasi pemuda yang tidak mau dikekang oleh aturan-aturan lama. Dare to speak," terangnya.
Selain Preppy Retro, Arva meramalkan bahwa tema Modern Society serta Pastel Tropical dan Divinity Essence akan tetap populer. Rata-rata, tema-tema itu digemari generasi muda. Kecuali, Divinity Essence yang lebih cocok untuk perempuan dewasa yang gemar pesta.
''Kesannya lebih dewasa karena memperlihatkan lekuk tubuh dengan deep V-neck serta dominasi warna nude," ungkap Dewi Suciningtyas, perancang busana tema Divinity Essence. (ras/c7/hep)
BACA JUGA: Karya Mahasiswa dengan Cita Rasa Dunia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Independen Cocok Pakai Baju ini
Redaktur : Tim Redaksi