Enam Fakta seputar Meninggalnya Torro Margens

Minggu, 06 Januari 2019 – 00:05 WIB
Anne Winarsih (istri Torro Margens) mengantar mendiang ke pemakaman Jumat (14/1). Foto: Hitirobiah/RADAR SUKABUMI/JPG

jpnn.com, SUKABUMI - Torro Margens, aktor yang kerap berperan sebagai pemain antagonis, meninggal dunia pada Jumat (4/1) pukul 00.45 dini hari. Sejumlah fakta diungkap pihak keluarga.

Pertama, Torro mengembuskan napas terakhir pada usia 68 tahun. Sebelumnya, Torro mendapat penanganan medis di RSUD Syamsudin S.H. Sukabumi.

BACA JUGA: Penyebab Infeksi Lambung yang Dialami Aktor Torro Margens

Kedua, menurut Toma Margens, putra Torro, sang ayah meninggal lantaran infeksi lambung dan lubang di bagian kanan tenggorok. ”Sakitnya baru-baru ini ketahuan karena dirahasiakan,” ujar Toma ketika dihubungi Jawa Pos.

Ketiga, kepergian Torro berbarengan dengan usainya syuting film terakhir di Jogjakarta. Toma mengungkapkan, sang ayah menjalani syuting selama sebulan di Kota Gudeg itu.

BACA JUGA: Gading Marten Mengenang Momen Terakhir Bersama Torro Margens

Keempat, pada hari terakhir syuting, tiba-tiba Torro muntah darah dua kali. ”Selama di sana kan nggak ada yang jaga ayah. Jadi, makannya nggak teratur (pola dan jenisnya),” tambah dia.

Torro sempat dirawat inap selama lima hari di Jogja. Setelah kondisinya membaik, Torro dibawa pulang ke Jakarta pada 27 Desember. Torro langsung dibawa ke Sukabumi.

BACA JUGA: Siluman Ular, Karya Terakhir Torro Margens

Kamis malam (3/1) kondisi fisik Torro drop. Dia kembali muntah darah dan dibawa ke RSUD Syamsudin S.H. Sukabumi sekitar pukul 21.00.

Kelima, meski selalu berperan antagonis, pria bernama asli Woestoro itu merupakan kepala keluarga yang baik.

”Dia (almarhum Torro Margens) baik banget dan perhatian, jauh berbeda dengan akting dia di sinetron atau film. Kesehariannya sangat baik untuk keluarga, baik istri, anak, ataupun cucunya,” kenang Anne Winarsih, istri Torro, saat ditemui Jawa Pos Radar Sukabumi di rumah duka, Perumahan Asri Villa, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Keenam, saat masih sehat, Torro sempat menitipkan pesan ingin disemayamkan di Sukabumi jika kelak meninggal.

Pihak keluarga mengabulkan permintaan terakhir itu dengan memakamkan almarhum di TPU Ciandam, Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi.

Toma merasa terpukul dengan kepergian sosok ayah yang inspiratif dan penyayang. Torro sempat pulang sebentar dari syuting di Jogjakarta pada Desember.

”Saya lihat dia segar bugar lagi setelahnya, main sama cucunya dan bercanda bareng. Jadi, sama sekali enggak ada tanda-tanda atau wasiat apa pun dari beliau,” tambahnya.

AG ”Speth” Yusuf, rekan kerja sekaligus sutradara yang sering bekerja sama dengan Torro, tampak sangat terpukul. ”Dia selalu on time kalau ada syuting. Saat proses kerja bareng, beliau selalu memberi masukan untuk film atau sinetron kami,” kenangnya.

Meski sudah tiada, film terakhir yang dibintangi Torro tetap akan diputar. Selain film yang syutingnya dilakukan di Jogjakarta, Torro membintangi sinetron Siluman Ular.

Toma mengungkapkan bahwa sinetron itu akan tayang pada Senin (7/1). ”Filmnya masih belum tahu,” ujar Toma. (len/cr5/c6/nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Meninggal, Torro Margens Alami Infeksi Lambung


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler