jpnn.com, JAKARTA - Panggung politik saat pilpres tidak pernah lepas dari isu yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjatuhkan elektabilitas pasangan capres-cawapres.
Sebuah isu tidak selalu terbentuk atas rekayasa pihak tertentu, yang sengaja dibangun untuk menjatuhkan lawan politik. Namun bisa juga terbangun dari kondisi dan kekhawatiran umum yang berkembang di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Ini Harapan Jokowi dari Pertemuan SBY dan Prabowo
Lantas apa saja isu yang kemungkinan dapat menjatuhkan elektabilitas Joko Widodo pada Pilpres 2019?
Pengamat politik dari Universitas Al Ahzar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin melihat setidaknya ada enam isu yang kemungkinan dapat berkembang.
BACA JUGA: Situasi Politik Menghangat, Prabowo Temui SBY di Malam Jumat
1. Isu anti-Islam. Diperkirakan akan kembali muncul seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Jika tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan dapat menggerus suara Jokowi nantinya.
2. Isu pro Tiongkok, dapat digunakan oleh lawan politik sebagai senjata. Apalagi sebelumnya banyak tenaga kerja asal Tiongkok masuk ke Indonesia.
BACA JUGA: Setelah SBY Ketemu Prabowo, Bu Mega sama SBY dong
3. Isu tuduhan terlibat PKI. Walaupun sudah berkali-kali dibantah, isu ini tetap bisa sangat merugikan jika Jokowi dan timnya tidak mampu mengantisipasi sebaik mungkin.
4. Utang negara yang membengkak. Isu ini perlu diantisipasi agar tidak menjadi liar, sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
5. Isu tak mampu menjaga stabilitas ekonomi. Sebaiknya diantisipasi dengan kinerja dan memperlihatkan tingkat pertumbuhan perekonomian yang membaik. Karena jika terjadi guncangan ekonomi, maka popularitas Jokowi akan jatuh.
6. Isu membela penista agama. Rumor ini dapat saja kembali berkembang karena tak dapat dipungkiri, Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama pernah dekat sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Said dan Cak Imin jadi Cawapres Jokowi? Begini Tanggapan Pengamat
Redaktur & Reporter : Ken Girsang