Enam Poin Menarik dari Mutasi Kapolda

IPW Apresiasi Kapolri

Sabtu, 08 Juni 2013 – 14:44 WIB
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada enam poin menarik untuk dicermati dari mutasi 10 Kapolda menjelang pergantian Wakil Kapolri dan Kapolri kali ini.

Pertama, dimunculkannya perwira-perwira muda untuk memegang wilayah. "Dalam hal ini Kapolri sepertinya ingin mempersiapkan perwira-perwiara mudanya untuk mengantisipasi pemilu dan pemilihan presiden 2014," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Sabtu (8/6).

Dimunculkannya perwira-perwira dari lembaga pendidikan Polri untuk memegang wilayah, menurut Neta lantaran Kapolri ingin balas jasa kepada perwira-perwira yang sudah sekian lama mengabdi di lembaga pendidikan.

Sehingga lanjut dia, mereka diberi kesempatan untuk memegang jabatan strategis seperti kapolda. "Strategi ini juga untuk menepis asumsi bahwa lembaga pendidikan adalah "tempat pembuangan"," kata Neta.

Kemudian Neta menilai, pergantian khusus daerah Jawa Barat tergolong aneh karena Kapolda di sana belum ada setahun menjabat. Bandingkan dengan Kapolda Sumatera Utara dan Jawa Timur yang sudah dua tahun lebih.

"Sehingga patut dipertanyakan, apakah pergantian Kapolda Jawa Barat itu berkaitan dengan kasus Susno Duadji yang berlindung ke Polda Jawa Barat saat akan ditangkap aparat Kejaksaan," terang dia.

Lalu khusus untuk Jawa Timur, Neta menilai, penempatan Kakorbrimob menjadi Kapolda Jawa Timur adalah dalam rangka mengantisipasi keamanan ketertiban masyarakat menjelang pemilihan gubernur, pemilu dan pemilihan presiden 2014.

Sementara itu pergantian Kapolda di Sumatera Utara, menurut Neta, karena Kapolda baru diharapkan dapat melakukan pendekatan kepada masyarakat, terutama di lokasi-lokasi pertambangan dan perkebunan.

Sehingga kata Neta, konflik di wilayah tambang dan perkebunan bisa dicegah, terutama konflik antara masyarakat dengan polisi yang di era Kapolda Wisnu sangat banyak terjadi.

Selain itu kapolda baru diharapkan dapat memberantas perjudian yang kian marak, terutama togel yang sudah memakan korban sejumlah polisi.

Neta menambahkan untuk Riau, pergantian Kapolda sepertinya berkaitan dengan maraknya perjudian di daerah itu dan belum lama ini justru tim Mabes Polri yang melakukan penggerebekan lokasi perjudian di Riau.

IPW menurut Neta, memberi apresiasi kepada kapolri yang telah melakukan mutasi besar-besaran. "Para kapolda baru diharapkan bekerja profesional sebagai polisi," pungkasnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Bantah Keruk Keuntungan dari Bagi-bagi BLSM

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler