Enggak Kaleng-Kaleng, BRI Cetak Laba Rp 24,88 triliun di Kuartal II 2022

Rabu, 27 Juli 2022 – 14:02 WIB
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI Sunarso. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI Sunarso mengatakan kinerja keuangan kuartal II 2022 mencatat pertumbuhan kinerja positif di tengah kondisi perekonomian dunia.

Menurut Sunarso, pencapaian tersebut tidak lepas dari kemampuan BRI dalam melakukan strategic response yang tepat.

BACA JUGA: BRI Optimistis Capai Target Pertumbuhan Kredit hingga 11 Persen sampai Akhir 2022

"Hingga akhir kuartal II 2022, BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 24,88 triliun atau tumbuh 98,38 persen year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37 persen yoy menjadi Rp 1.652,84 triliun," ujar Sunarso dalam pers conference daring pemaparan kinerja BRI kuartal II 2022, Rabu (27/7).

Sunarso menjelaskan baik penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat oleh BRI mampu tumbuh positif.

BACA JUGA: Mengenal Astana Veda, IT Remote Office Pertama BRI

"Kami dapat menjaga sustainability pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah dan juga menjaga kualitas kredit terutama yang kami restrukturisasi akibat pandemi Covid-19," ungkap Sunarso.

Selain itu, BRI  mampu mencatat pertumbuhan pendapatan non-bunga yang semakin baik dengan ditopang naiknya transaksi e-channel.

BACA JUGA: BRI Menyapa Warga Medan lewat Pesta Rakyat Simpedes 2022, Yuk Merapat!

Kemudian, transformasi digital melalui nusiness process reengineering mampu meningkatkan produktivitas bisnis sekaligus menjaga efisiensi operasional.

Dari sisi pembiayaan, BRI Group berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75 persen yoy.

Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07 persen, segmen konsumer tumbuh 5,27 persen, segmen korporasi tumbuh 3,76 persen serta segmen kecil da  menengah tumbuh 2,71 persen.

“Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81 perse  dari Rp 837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp 920 triliun di akhir Juni 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,27 persen,” katanya.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang terkendali di level 3,26 persen.

Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan sebagai langkah antisipatif atas potensi pemburukan kredit. NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26 persen di akhir kuartal II 2022, dimana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir Kuartal II 2021 yang sebesar 252,59 persen.

Lebih lanjut, strategi BRI dalam menjaga NPL, yakni dengan selective growth, berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta eksposur minimum terhadap gejolak tersebut, seperti Pertanian, Industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

“Upaya lain yang dilakukan BRI untuk menjaga NPL, yakni selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan menyiapkan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi," ungkap Sunarso.

BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Hingga akhir kuartal II 2022, DPK BRI tercatat tumbuh 3,70 persen menjadi Rp 1.136,98 triliun.

Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, di mana secara year on year meningkat sebesar 13,38 persen.

Apabila dirinci, Giro tercatat tumbuh 25,63 persen dan Tabungan tumbuh 8,32 persen.

Secara umum saat ini proporsi CASA BRI tercatat 65,12 persen, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,56 persen.

“Peningkatan CASA yang dilakukan oleh perseroan selaras dengan transformasi yang sedang dijalankan BRI, dimana inisiatif strategis yang dijalankan difokuskan untuk mengakselarasi CASA growth," kata Sunarso..

Kemampuan bank dengan kode BBRI itu dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,45 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,06 persen.

“Strategi BRI yang terus fokus pada sustainability tidak hanya berdampak kepada kinerja keuangan yang positif tetapi dinilai oleh berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri secara independen dan transparan,” ungkap Sunarso.

Dari penilaian-penilaian oleh lembaga/pihak-pihak yang kredibel tersebut beberapa bulan terakhir BRI mendapatkan pengakuan bertaraf internasional yang, di antaranya:

1. BRI dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia tahun 2022 oleh Forbes Global 2000 World's Largest Public Companies.

2. BRI dinobatkan sebagai bank terbaik di Indonesia dan peringkat nomor 104 di dunia dalam daftar Top 1000 World Banks 2022 oleh The Banker, peringkat tersebut naik dari peringkat tahun lalu yang berada di posisi ke-131 dunia.

3. Pada awal Juli yang lalu BRI juga mendapat 2 penghargaan prestisius dari media asal Hongkong, The Asset Triple A. Penghargaan tersebut adalah The Best ‘SME Banker of The Year’ (CEO BRI Group, Sunarso) dan BRI sebagai The Best Treasury & Working Capital – SME.

“Capaian-capaian tersebut merupakan semangat bagi BRI Group untuk terus memberikan kinerja yang terbaik, serta mempertahankan posisi sebagai lembaga keuangan yang prominen di Indonesia”, tegas Sunarso. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   laba   kredit   UMKM   BBRI   Perekonomian  

Terpopuler