MEXICO CITY - Enrique Pena Nieto hampir pasti bakal ditasbihkan menjadi presiden baru Meksiko, setelah diunggulkan oleh penghitungan suara cepat (quick count) dan exit polls usai pemilihan presiden negara tersebut yang berlangsung Minggu (1/7). Kemenangan yang sudah di depan mata tersebut menandakan kebangkitan Partai Revolusi Institusional (PRI) yang telah menguasai pemerintahan negara Amerika Latin itu selama 7 dekade sampai tahun 2000 lalu.
Hasil penghitungan cepat yang dilakukan harian El Universal menunjukkan Pena Nieto berhasil meraup 42 persen suara, sementara rival terdekatnya yang merupakan tokoh sayap kiri Andres Manuel Lopez Obrador dari Partai Revolusi Demokratik (PRD), hanya memperoleh 31 persen suara. Sedangkan kandidat dari partai berkuasa Partai Aksi Nasional (PAN), Josefina Vazquez Mota, hanya mendapat perolehan suara 24 persen.
Diberitakan AFP, Senin (2/7) hasil perhitungan cepat yang hampir serupa juga didapat stasiun televisi milik pemerintah, TV Once dan stasiun TV kabel Milenio. PAN yang pada pemilu sebelumnya berhasil mengusung Felipe Calderon ke kursi kepresidenan, telah kehilangan banyak dukungan rakyat. Penyebabnya adalah maraknya aksi kekerasan brutal oleh para kartel narkoba yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang sejak Calderon menjabat di tahun 2006 lalu.
Sikap tegas Calderon yang memerintahkan militer menumpas kartel narkoba telah membuat beberapa bagian negara tersebut layaknya medan perang. Meskipun Meksiko mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil di era kepresidenan Caldereon, namun tetap saja popularitasnya anjlok di akhir masa jabatannya karena angka kemiskinan yang meningkat.
Seorang presiden di Meksiko menjabat selama periode 6 tahun dan setelah itu dilarang untuk mencalonkan kembali. Proses pemilu dilakukan tanpa adanya putaran kedua.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Goyang Daerah Muslim di China
Redaktur : Tim Redaksi