jpnn.com, LONDON - Klub-klub di Eropa kini berlomba-lomba mendatangkan bek dengan harga sangat mahal. Dua bek yang sedang menjadi pembicaraan panas ialah Harry Maguire dan Matthijs de Ligt.
Keduanya berpeluang menjadi bek termahal dunia musim panas ini. Bahkan, Maguire berpeluang menyalip Virgil van Dijk jadi bek termahal dunia sepanjang masa.
BACA JUGA: Tur ke Asia, Inter Milan Coret Nama Mauro Icardi
Layakkah dia menyandang status itu? Sebelumnya, media-media Inggris mengkritisi keputusan Liverpool menggelontorkan uang sebesar GBP 75 juta atau setara Rp 1,3 triliun kala menjadikan Virgil van Dijk sebagai bek termahal dunia pada Januari 2018.
BACA JUGA: Mino Raiola Sebut Matthijs de Ligt Capai Kesepakatan dengan Juventus
BACA JUGA: Lihat Gol Manchester United ke Gawang Perth Glory, Salah Satunya dari Marcus Rashford
Sebab, Van Dijk muncul dari klub papan tengah Premier League sekelas Southampton. Itu pun baru mencuat pada musim 2016/2017 atau 1,5 musim sebelum dilego.
Namun, Van Dijk membuktikan kualitasnya. Musim lalu, Liverpool menjadi klub Inggris dengan pertahanan terbaik di semua ajang.
BACA JUGA: Si Nyonya Tua Berhenti Mengejar Paul Pogba
Liverpool hanya kemasukan 38 gol dari total 53 laga. Tim berjuluk The Reds itu juga mengangkat trofi Liga Champions.
Nama Van Dijk pun ada dalam kandidat peraih Ballon d'Or 2019. Nah, musim panas ini Harry Maguire dan Matthijs de Ligt juga seperti Van Dijk.
Laman The Sun menulis Manchester United dan Leicester City juga telah sepakat perihal transfer Maguire sebesar GBP 80 juta (Rp 1,56 triliun).
''Harry (Maguire) takkan jadi Virgil van Dijk. Namun, jika Leicester membanderolnya dengan GBP 90 juta dan ada klub yang mau menebusnya, itulah nilainya sebenarnya pada pasaran 2019,'' beber mantan bomber Liverpool Robbie Fowler yang kini jadi pundit di BT Sport dalam tulisannya di Daily Mirror.
Maguire baru menjadi perbincangan begitu tampil impresif kala membela Timnas Inggris pada Piala Dunia 2018.
Dia menjadi bek dengan duel udara terbanyak di Rusia dengan 33 kali. Padahal, ketika Euro 2016 dia cuma menjadi fan Inggris.
Sensasi De Ligt lebih mengesankan. Dia ngetop sejak pertama menjadi bagian Ajax Amsterdam.
Dia jadi pemain termuda yang bermain di final Liga Europa 2016 – 2017 kontra MU. Usianya saat itu baru 17 tahun 285 hari.
Semusim setelahnya, De Ligt pun menjadi kapten termuda klub berjuluk de Godenzonen itu dengan usia 19 tahun.
Dia pun sukses membawa Ajax menjuarai Eredivisie dan KNVB Beker musim lalu plus memimpin klubnya melaju ke fase semifinal Liga Champions.
Tak salah jika Juventus bersedia membayar mahal untuknya. De Telegraaf menulis, Juve menebus De Ligt dengan fee EUR 75 juta (Rp 1,17 triliun).
Sementara itu, media-media Italia seperti Sky Sport Italia dan Tuttosport menyebut fee lebih rendah, yakni EUR 65 juta (Rp 1,01 triliun).
''Kualitasnya luar biasa,'' puji Pelatih Ajax Erik ten Hag kepada De Telegraaf. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat! Paul Pogba Cetak Gol Brilian saat Latihan Untuk Persiapan Man Utd vs Perth Glory
Redaktur : Tim Redaksi