jpnn.com - Layanan sosial media Twitter di Turki segera dimatikan. Keptusan ini diambil Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan di sela-sela kampenye pemilu yang digelar di kota Bursa, Kamis (20/3).
"Sekarang ada perintah pengadilan. Twitter, mwitter, kita akan berantas itu semua," jelas Erdogan menggunakan ejekan nama Twitter.
BACA JUGA: Tinggalkan BlackBerry, Gedung Putih Beralih ke Android
Ia menekankan, keputusannya ini tidak akan berubah sekalipun dunia internasional mengecam.
"Mereka (masyarakat internasional) akan melihat kekuatan Republik Turki. Ini tidak ada kaitannya dengan kebebasan. Kebebasan tidak menyerang privasi seseorang," tegasnya.
BACA JUGA: Panjang TV Ini Menyamai Pesawat Boeing 767
Menyusul seruan Erdogan, pada hari yang sama kantor Perdana Menteri merilis pernyataan yang menyebut bahwa pihak manajemen Twitter telah mengabaikan perintah pengadilan yang menyerukan untuk menghapus sejumlah link dalam situs sosial media tersebut.
"Pejabat Twitter tetap acuh tak acuh atas tuntutan tersebut," sebut pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Leluhur Apple Store Bangkrut Setelah 37 Tahun
Disebutkan pula sebagai upaya terakhir, Turki dapat memblokir akses ke Twitter. Pemerintah Turki juga telah memblokir sejumlah kebocoran data dan informasi di sosmed terkait dengan penyelidikan korupsi yang melibatkan empat mantan menteri kabinet Erdogan. Ia menyebut bahwa hal tersebut merupakan alur kudeta.(wid/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegawai Microsoft Ditangkap Karena Bocorkan Windows 8
Redaktur : Tim Redaksi